Pengasaman ini terjadi ketika karbon dioksida diserap oleh lautan dan bereaksi dengan air. Jadi, semakin banyak gas rumah kaca yang memenuhi atmosfer, semakin asam pula air di dunia.
"Sebagian besar kehidupan laut tidak hanya hidup di permukaan. Perairan di bawahnya merupakan rumah bagi lebih banyak jenis tumbuhan dan hewan," kata Findlay.
Baca juga: Gagasan Tambang Laut Dalam Muncul, PBB Ingatkan Perlunya Aturan
Dan jika perairan yang lebih dalam ini berubah begitu banyak, dampak pengasaman laut bisa jadi jauh lebih buruk dari yang kita duga.
Hal tersebut juga memiliki implikasi besar bagi ekosistem bawah laut yang penting seperti terumbu karang tropis dan bahkan laut dalam yang menyediakan habitat penting dan tempat berlindung bagi banyak spesies.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi sembilan "batas planet" yang menjaga stabilitas Bumi, salah satunya adalah pengasaman laut.
Yang sangat mengkhawatirkan, kita sudah melampaui enam dari batas-batas tersebut.
Para ilmuwan pun menyerukan perlunya aksi segera dan strategis untuk menghadapi ancaman pengasaman laut, dengan fokus pada melindungi yang sudah rusak dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada yang masih relatif utuh.
"Pengasaman laut bukan hanya krisis lingkungan. Ini adalah bom waktu yang terus berdetak bagi ekosistem laut dan ekonomi pesisir," kata Steve Widdicombe dari PML, yang tidak terlibat langsung dalam studi tersebut.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya