Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga

Kompas.com - 21/06/2025, 09:02 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta akan memasuki usia ke-498 tahun. Namun, kawasan hutan di kota ini hanya 0,3 persen dari total luasan wilayahnya yang mencapai 66.233 hektare.

Ilmuwan senior CIFOR-ICRAF sekaligus Guru Besar IPB University, Herry Purnomo, mengatakan bahwa luas hutan kota di Jakarta saat ini sekitar 149 hektare sementara hutan mangrove seluas 60 hektare.

Karenanya, di momen HUT Jakarta, dia mendorong agar masyarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta rutin menanam pohon dan memeliharanya.

"Memang harus diperbanyak hutan-hutan di taman kota, hutan kota di kampung. Karena sekarang ada perubahan iklim, tentu pilih pohon-pohon yang enggak gampang tumbang," ungkap Herry saat dihubungi, Jumat (20/6/2025).

Baca juga: Peta Baru Ungkap 195 Juta Hektar Lahan Potensial untuk Perbaikan Hutan

Menghadapi luasan Jakarta yang kian menyempit, ia pun mengusulkan penanaman vertikal di setiap gedung perkantoran ataupun tempat tinggal.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

"Kemudian yang hutan-hutan vertikal di apartemen, gedung itu juga mulai greening bangunan-bangunan itu jadi memperluas selain di lahan juga di gedung," tutur dia.

Menurut Herry, Jakarta juga perlu memiliki program Net Zero Emission di mana satu orang menanam satu pohon. Apabila dikalkulasi, satu orang mengeluarkan emisi sekitar 3 ton karbon dioksida per tahun.

"Jadi zeroing emission per kapita dengan cara mengadopsi, memiliki 200 pohon. Enggak setiap tahun ya, 200 pohon seumur hidup, atau dikenakan pajak karbon," ucap dia.

Baca juga: Penanaman Hutan di Wilayah Tropis Jadi Strategi Atasi Krisis Iklim

Skema pajak karbon yang dimaksud ialah satu warga Jakarta membayar sejumlah uang apabila tidak menanam pohon per tahunnya. Kemudian, Herry turut menekankan pentingnya perluasan ekosistem mangrove untuk mencegah abrasi.

Dia tak menampik bila tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang dicanangkan pemerintah akan menahan limpasan air laut ke permukiman pesisir. Namun, solusi berbasis alam masih sangat diperlukan.

"Tidak semuanya hanya dengan dipakai tembok selesai masalah kan tidak. Jadi mangrove-mangrove dipertahankan, diperluas, karena itu juga habitat ikan. (Luasnya) 60 hektare di DKI itu terlalu kecil. Idealnya itu 10 persen dari 66.000 harusnya 7.000," jelas Herry.

Baca juga: Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
LSM/Figur
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau