Lebih lanjut, beberapa negara menerapkan kebijakan yang mendukung penjualan EV.
Misalnya pada akhir Juli, pemerintah China mengalokasikan dana untuk skema tukar tambah barang konsumsi , yang merupakan pendanaan kuartal ketiga mereka.
Program ini telah mendongkrak permintaan EV sejak diluncurkan tahun lalu. Pendanaan putaran terakhir untuk tahun 2025 diperkirakan akan cair pada Oktober.
Program tersebut mempermudah pengendara untuk membuang atau menjual kembali kendaraan bekas mereka.
Kementerian Perdagangan China menyatakan pada Desember lalu bahwa 5,2 juta mobil penumpang telah diproses melalui program tukar tambah mobil tersebut. Dari jumlah itu, sekitar setengahnya dibuang dan setengahnya lagi dijual kembali lalu diganti.
Sedangkan pemerintah Prancis untuk mendorong permintaan akan meluncurkan kembali skema sewa EV untuk rumah tangga berpenghasilan rendah pada 30 September 2025.
Skema ini memungkinkan para pengendara mendapatkan mobil dan van baru atau bekas dengan cicilan bulanan serendah 100 Euro.
Baca juga: SPKLU Masih Langka, 23 Persen Pengguna Mobil Listrik Minta Penambahan dan Perbaikan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya