Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Ingin Kampanye SDGs Jadi Gerakan Nasional seperti Program KB

Kompas.com, 27 Agustus 2025, 20:16 WIB
Manda Firmansyah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Upaya mengkampanyekan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) secara nasional masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Indonesia.

Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional (Seknas) SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Arifin Rudiyanto, mencontohkan Jepang sebagai negara yang berhasil membangun kesadaran publik sejak dini mengenai SDGs.

“Kalau di Jepang itu 90 persen masyarakatnya tahu SDGs. Sejak taman kanak-kanak mereka sudah diperkenalkan, misalnya lewat komik atau manga tentang SDGs. Jadi dari kecil mereka paham. Kalau ada logo SDGs, masyarakat bisa memilih dengan sadar. Nah, kampanye seperti inilah yang ingin kita lakukan secara nasional,” ujar Arifin dalam acara di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Baca juga: Bappenas Kembangkan Platform Digital untuk Dorong Kolaborasi Wujudkan SDGs

Menurut Arifin, Bappenas ingin mendorong gerakan SDGs agar dapat dikenal dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, mirip dengan kesuksesan gerakan Keluarga Berencana (KB) di masa lalu.

“Kami ingin SDGs ini menjadi sebuah gerakan. Orang tahu apa itu SDGs, terutama anak mudanya, bagaimana melaksanakannya, dan apa manfaatnya,” kata dia.

Inovasi Kampanye SDGs

Sejumlah upaya sosialisasi SDGs telah dilakukan di Indonesia. Salah satunya di Universitas Padjadjaran (Unpad), yang telah memasukkan SDGs sebagai mata kuliah tiga SKS selama satu semester. Harapannya, mahasiswa dapat memahami konsep pembangunan berkelanjutan sekaligus mengimplementasikannya setelah lulus.

Untuk menjangkau masyarakat lebih luas, Arifin menilai perlu pendekatan yang lebih populer dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Kemenristekdikti Ungkap Peran Kampus dalam Mempercepat Capaian SDGs

“Bayangan saya, kami ingin membuat semacam drama Korea atau sinetron, tapi topiknya tentang SDGs. Itu cara yang paling mudah diterima publik. Kami harap inovasi-inovasi seperti ini bisa muncul dari teman-teman generasi muda,” tuturnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
36 Tambang Ilegal di Merapi Ditindak, Kemenhut Siap Pulihkan Ekosistem
Pemerintah
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Lestarikan Lagi Tenunan Berpewarna Alami, BCA Libatkan 32 Penenun Songket Melayu
Swasta
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru
LSM/Figur
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
Pemerintah Dinilai Punya Skema Pendanaan untuk Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
Atasi Batu Sandungan Emisi Sektor Energi, Pensiunkan PLTU Jadi Solusi
LSM/Figur
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Kemenhut: Perambahan Ilegal Habitat Gajah di TN Kerinci Seblat Capai 4 Ha
Pemerintah
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
Menyelamatkan Burung Laut, Menyelamatkan Lautan
LSM/Figur
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Kota Global Butuh 105 Miliar Dollar AS untuk Pendanaan Proyek Iklim
Pemerintah
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Target Berbasis Sains Tingkatkan Hubungan Korporasi dengan Investor Secara Signifikan
Pemerintah
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
Trend Asia: Indonesia Bermuka Dua soal Iklim, Janji Manis ke Dunia, Ingkari Warganya
LSM/Figur
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
Lembaga Ini Sebut Pengoperasian 20 PLTU di Indonesia Sebabkan 156.000 Kematian Dini
LSM/Figur
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
Kapasitas Listrik dari Pembangkit Tenaga Angin Lepas Pantai Naik 3 Kali Lipat pada 2030
LSM/Figur
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
Algoritma Medsos Semakin Tentukan Isu Publik yang Dianggap Penting
LSM/Figur
Bersihkan Kawasan Mandalika, ITDC Tangani 7,2 Ton Sampah Kiriman di Pantai Tanjung Aan
Bersihkan Kawasan Mandalika, ITDC Tangani 7,2 Ton Sampah Kiriman di Pantai Tanjung Aan
BUMN
Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 2,52 Juta Kematian
Polusi Udara dari Bahan Bakar Fosil Sebabkan 2,52 Juta Kematian
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau