JAKARTA, KOMPAS.com – Upaya mengkampanyekan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) secara nasional masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Indonesia.
Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional (Seknas) SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Arifin Rudiyanto, mencontohkan Jepang sebagai negara yang berhasil membangun kesadaran publik sejak dini mengenai SDGs.
“Kalau di Jepang itu 90 persen masyarakatnya tahu SDGs. Sejak taman kanak-kanak mereka sudah diperkenalkan, misalnya lewat komik atau manga tentang SDGs. Jadi dari kecil mereka paham. Kalau ada logo SDGs, masyarakat bisa memilih dengan sadar. Nah, kampanye seperti inilah yang ingin kita lakukan secara nasional,” ujar Arifin dalam acara di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Bappenas Kembangkan Platform Digital untuk Dorong Kolaborasi Wujudkan SDGs
Menurut Arifin, Bappenas ingin mendorong gerakan SDGs agar dapat dikenal dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, mirip dengan kesuksesan gerakan Keluarga Berencana (KB) di masa lalu.
“Kami ingin SDGs ini menjadi sebuah gerakan. Orang tahu apa itu SDGs, terutama anak mudanya, bagaimana melaksanakannya, dan apa manfaatnya,” kata dia.
Sejumlah upaya sosialisasi SDGs telah dilakukan di Indonesia. Salah satunya di Universitas Padjadjaran (Unpad), yang telah memasukkan SDGs sebagai mata kuliah tiga SKS selama satu semester. Harapannya, mahasiswa dapat memahami konsep pembangunan berkelanjutan sekaligus mengimplementasikannya setelah lulus.
Untuk menjangkau masyarakat lebih luas, Arifin menilai perlu pendekatan yang lebih populer dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Kemenristekdikti Ungkap Peran Kampus dalam Mempercepat Capaian SDGs
“Bayangan saya, kami ingin membuat semacam drama Korea atau sinetron, tapi topiknya tentang SDGs. Itu cara yang paling mudah diterima publik. Kami harap inovasi-inovasi seperti ini bisa muncul dari teman-teman generasi muda,” tuturnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya