Risiko semakin tinggi di wilayah di mana plastik yang terkontaminasi lebih mudah tertelan oleh organisme laut.
Ke depannya, para peneliti memodelkan beberapa skenario berdasarkan tingkat pengurangan sampah plastik yang berbeda. Jika tidak ada tindakan global yang lebih kuat, risiko tertelan bisa meningkat hingga tiga kali lipat pada 2060.
Sebaliknya, upaya terkoordinasi untuk membatasi pemakaian plastik dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah, terutama di kawasan yang pesat perkembangannya dapat secara substansial mengurangi ancaman tersebut.
"Dengan membuat peta risiko ekologis plastik secara global, kami memberikan landasan ilmiah untuk menentukan prioritas pembersihan laut dan pembuatan kebijakan," ujar Zhang.
"Studi ini hadir pada waktu yang sangat krusial, saat negosiasi perjanjian plastik global sedang berlangsung, dan kami berharap temuan kami bisa membantu mengarahkan upaya yang akan memberikan dampak terbesar," tambahnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya