Namun, Chown mengatakan itu bisa saja malah memberikan efek sebaliknya.
Untuk mempertahankan lapisan manik-manik kaca ini, diperlukan produksi 360 juta ton manik-manik kaca setiap tahun, jumlah yang setara dengan total produksi plastik global.
Baca juga: Wisatawan Melonjak, Ilmuwan Peringatkan Bahaya Polusi di Antartika
Sebuah proyek yang mencoba menguji ide ini dihentikan setelah uji laboratorium menunjukkan bahwa manik-manik tersebut beracun.
Kemudian, ada injeksi aerosol stratosfer yakni melepaskan zat seperti sulfur dioksida ke stratosfer untuk membentuk aerosol yang memantulkan sinar matahari.
Cara ini jauh lebih bermasalah jika diterapkan di wilayah kutub dibandingkan di tempat lain. Aerosol tidak bertahan lama di stratosfer kutub seperti di daerah tropis, misalnya, dan tidak banyak memberikan perbedaan selama musim dingin kutub yang gelap, atau di atas lapisan es atau salju yang sudah memantulkan cahaya.
Siegert berpendapat bahwa beberapa ide geo-engineering memang tidak akan bisa diterapkan pada skala global yang dibutuhkan untuk mengatasi perubahan iklim, tidak peduli seberapa banyak penelitian yang dilakukan.
Jadi, alih-alih mencoba mencari cara untuk membuat ide tersebut berhasil, lebih baik fokus pada solusi yang lebih realistis.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya