Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Picu Kemiskinan, Edukasi Keselamatan di Sekolah Penting untuk SDGs

Kompas.com, 25 September 2025, 18:00 WIB
Manda Firmansyah,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Edukasi keselamatan berkendara sangat penting bagi siswa SMA. Ini mengingat insiden kecelakaan berisiko menjadi pintu gerbang menuju kemiskinan.

Menurut Kepala PT Jasa Raharja Kantor Wilayah Utama DKI Jakarta, Radito Risangadi, kecelakaan dapat menghilangkan peluang seseorang dalam memperoleh pekerjaan, termasuk bagi siswa SMA.

"(Dia) bukan hanya menjadi korban kecelakaan, tetapi akhirnya juga korban dari kehilangan pekerjaan karena kebangkrutan itu," ujar Radito usai mengisi acara ASRI Goes to School SMAN 54 x Jasa Raharja di Jakarta Timur, Kamis (25/9/2025).

Sebagai asuransi sosial, Jasa Raharja mengemban peran penting dalam menyosialisasikan pencegahan kecelakaan lalu lintas.

Lewat kegiatan ASRI Goes to School SMAN 54 x Jasa Raharja, Radito berharap, para siswa bisa lebih peduli terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.

"Sekolah itu bagian dari peta stakeholders yang menurut kami harus di-engage untuk mendukung apa yang sedang dilakukan Jasa Raharja, terutama pencegahan dari terjadinya kecelakaan lalu lintas," tutur Radito.

Selain sosialisasi, Jasa Raharja juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pihak SMAN 54 sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Baca juga: Tak Masalah FOMO Lari, Kita Bisa Berkontribusi pada SDGs

SMA Negeri 54 Jakarta menjadi lokasi terpilih untuk program kolaborasi antara Jasa Raharja dan Kompas Gramedia melalui program ASRI, dalam meningkatkan kesadaraan akan keselamatan berkendara, serta kepedulian terhadap lingkungan di kalangan siswa.

Kepala Sekolah SMAN 54, Rustaman mengatakan, pemaparan dari Jasa Raharja akan diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah agar dapat dipraktikkan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

"Hasil materi yang disampaikan tim dari Jasa Raharja akan kami sisihkan di dalam kurikulum sekolah, terkait bagaimana keselamatan dalam berkendara dan upaya menjaga bumi," ucapnya.

Sementara itu, Head of Sustainability Kompas Gramedia, Arki Sudito mengatakan, keselamatan dalam berkendara merupakan bagian integral dari keberlanjutan.

Sosialisasi praktik berkendara yang baik, kata dia, dapat membantu siswa pergi dan pulang ke sekolah dengan lebih aman.

"Kalau mereka (para siswa) ada yang mengalami kecelakaan di luar sekolah, itu bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga (upaya menjaga) lingkungan (semakin) jadi nomor sekian kan, karena tadi, kehilangan penghasilan, kemudian mereka jadi miskin dan lain sebagainya," ujar Arki.

Baca juga: Tanoto Foundation Dorong Percepatan SDGs Bidang Pendidikan di Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
 RI Belum Maksimalkan  Pemanfaatan Potensi Laut untuk Atasi Stunting
RI Belum Maksimalkan Pemanfaatan Potensi Laut untuk Atasi Stunting
LSM/Figur
Langkah Membumi Ecoground 2025, Gaya Hidup Sadar Lingkungan Bisa Dimulai dari Ruang Publik
Langkah Membumi Ecoground 2025, Gaya Hidup Sadar Lingkungan Bisa Dimulai dari Ruang Publik
Swasta
Target Swasembada Garam 2027, KKP Tetap Impor jika Produksi Tak Cukup
Target Swasembada Garam 2027, KKP Tetap Impor jika Produksi Tak Cukup
Pemerintah
Kebijakan Mitigasi Iklim di Indonesia DInilai Pinggirkan Peran Perempuan Akar Rumput
Kebijakan Mitigasi Iklim di Indonesia DInilai Pinggirkan Peran Perempuan Akar Rumput
LSM/Figur
KKP: 20 Juta Ton Sampah Masuk ke Laut, Sumber Utamanya dari Pesisir
KKP: 20 Juta Ton Sampah Masuk ke Laut, Sumber Utamanya dari Pesisir
Pemerintah
POPSI: Naiknya Pungutan Ekspor Sawit untuk B50 Bakal Gerus Pendapatan Petani
POPSI: Naiknya Pungutan Ekspor Sawit untuk B50 Bakal Gerus Pendapatan Petani
LSM/Figur
Suhu Global Tetap Tinggi, meski Siklus Alami Pemanasan El Nino Absen
Suhu Global Tetap Tinggi, meski Siklus Alami Pemanasan El Nino Absen
Pemerintah
Rantai Pasok Global Bisa Terganggu akibat Cuaca Ekstrem
Rantai Pasok Global Bisa Terganggu akibat Cuaca Ekstrem
Swasta
DLH Siapkan 3.395 Petugas Kebersihan, Angkut Sampah Saat Tahun Baru Jakarta
DLH Siapkan 3.395 Petugas Kebersihan, Angkut Sampah Saat Tahun Baru Jakarta
Pemerintah
Bupati Agam Beberkan Kondisi Pasca-Banjir Bandang
Bupati Agam Beberkan Kondisi Pasca-Banjir Bandang
Pemerintah
Banjir Sumatera Berpotensi Terulang Lagi akibat Kelemahan Tata Kelola
Banjir Sumatera Berpotensi Terulang Lagi akibat Kelemahan Tata Kelola
LSM/Figur
INDEF: Struktur Tenaga Kerja di Indonesia Rentan Diganti Teknologi
INDEF: Struktur Tenaga Kerja di Indonesia Rentan Diganti Teknologi
LSM/Figur
Perangi Greenwashing, Industri Fashion Segera Luncurkan Paspor Produk
Perangi Greenwashing, Industri Fashion Segera Luncurkan Paspor Produk
Pemerintah
Bencana Iklim 2025 Renggut Lebih dari Rp 2.000 Triliun, Asia Paling Terdampak
Bencana Iklim 2025 Renggut Lebih dari Rp 2.000 Triliun, Asia Paling Terdampak
LSM/Figur
BNPB Catat 3.176 Bencana Alam di Indonesia 2025, Banjir dan Longsor Mendominasi
BNPB Catat 3.176 Bencana Alam di Indonesia 2025, Banjir dan Longsor Mendominasi
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau