JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bank Maybank Indonesia Tbk menyalurkan fasilitas pembiayaan syariah berbasis keberlanjutan senilai Rp 1,1 triliun dari total Rp 3,3 triliun (sekitar 199 juta dollar AS) dalam bentuk sindikasi Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) bagi PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam.
Pembiayaan ini akan digunakan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 120 megawatt di Batam guna memperkuat pasokan energi di wilayah Batam dan Kepulauan Riau.
Sindikasi ini melibatkan Maybank Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sebagai Joint Mandated Lead Arranger dan bookrunner, dengan Maybank Indonesia bertindak sebagai koordinator.
Baca juga: Langkah Hijau PLN, Sulap Tumpukan Sampah Jadi Energi Bersih
Direktur Global Banking Maybank Indonesia Ricky Antariksa mengatakan, penyediaan fasilitas ini menjadi langkah strategis Maybank dalam memperkuat posisi di bidang pembiayaan syariah berbasis keberlanjutan.
“Langkah ini melanjutkan rekam jejak dan kepemimpinan Maybank Group dalam perbankan syariah dan keuangan berkelanjutan. Dari tahun 2021 hingga semester I 2025, Maybank telah memobilisasi hampir RM140 miliar atau sekitar Rp476 triliun pembiayaan berkelanjutan di seluruh kawasan,” ujar Ricky dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).
Ia menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar menjadikan energi terbarukan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi berkelanjutan.
Presiden Direktur PLN Batam Kwin Fo menyebut, skema IMBT memungkinkan perusahaan melaksanakan proyek infrastruktur strategis tanpa menambah beban utang jangka panjang secara langsung.
“Struktur ini memberi fleksibilitas pembayaran sekaligus efisiensi modal bagi perusahaan,” kata Kwin Fo.
Baca juga: Energi Bersih: Mimpi Besar atau Janji Kosong Indonesia?
Proyek PLTGU Batam 120 MW akan dikembangkan dengan skema engineering, procurement, and construction (EPC) sebagai bagian dari inisiatif strategis PLN Batam memperkuat ketahanan energi di Batam dan mendukung pertumbuhan industri melalui pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan.
Langkah ini juga sejalan dengan strategi "Shariah First" Maybank Indonesia yang telah diterapkan sejak 2013.
Strategi tersebut menjadi pendorong utama pertumbuhan bisnis perbankan syariah dan upaya bank dalam menghadirkan solusi keuangan yang inovatif dan berkelanjutan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya