Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Dana Iklim Global Cetak Rekor 644 Miliar Dollar AS di Awal 2025

Kompas.com, 5 November 2025, 17:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Total aset global dalam dana terbuka dan dana yang diperdagangkan di bursa yang berfokus pada isu iklim mencapai rekor 644 miliar dolar AS pada bulan Juni tahun ini, menandai kenaikan 8,5 persen sejak akhir tahun 2024.

Hal tersebut terungkap dalam laporan Morningstar yang berjudul ‘Investing in Times of Climate Change’.

Laporan mencatat bahwa Eropa terus mendominasi dalam investasi dana iklim, menyumbang 86 persen dari total aset. Sementara pertumbuhan China dan AS tetap moderat.

Melansir Edie, Selasa (4/11/2025) laporan tersebut juga menyoroti bahwa investor semakin menyukai dana yang mendukung transisi bertahap ke ekonomi rendah karbon, dibandingkan dengan dana yang fokus secara sempit pada teknologi energi bersih tertentu.

Dana transisi iklim juga tumbuh sebesar 16 persen pada paruh pertama 2025 hingga mencapai 318 miliar dolar AS secara global. Dana transisi iklim ini berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang lebih siap untuk masa depan ekonomi rendah karbon.

Baca juga: Asia Tenggara Kini Jadi Magnet Hijau, Banjir Dana Iklim

Dana transisi juga berhasil menarik 2,5 miliar dolar AS investasi baru. Ini membuktikan popularitas dan kepercayaan investor yang berkelanjutan terhadap strategi transisi.

Dana obligasi hijau (Green bond funds) juga mengalami arus masuk yang kuat, naik sebesar 14 persen hingga mencapai 44 miliar dolar AS.

Sebaliknya, dana energi bersih dan teknologi mengalami sedikit penurunan, dengan aset turun 1,8 persen setelah beberapa tahun berkinerja lemah.

Sementara dana solusi iklim dan energi bersih kehilangan hampir 12 miliar dolar AS.

Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa sebagian besar (84 persen) dari dana investasi yang berfokus pada iklim memiliki keselarasan yang lebih baik dengan tujuan mencapai emisi nol bersih dibandingkan dengan dana investasi pada umumnya,

Kendati lebih baik dari rata-rata, dana investasi yang berfokus pada iklim, belum satu pun berada pada tingkat dan kecepatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan paling penting dari Perjanjian Paris, yakni membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat C.

Baca juga: COP 30: Dagang Karbon Kuno dan Terbukti Gagal, Indonesia Perlu Strategi Baru

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau