Di Asia, upaya senada sudah dilakukan. Produsen minuman Jepang, termasuk Suntory dan Asahi, telah menjajakan produk air dan teh tanpa label sejak tahun 2020 untuk meningkatkan tingkat daur ulang.
Taiwan pun mendorong pelabelan digital dan pelacakan kode QR sebagai bagian dari strategi ekonomi sirkularnya, sedangkan China juga telah melakukan uji coba informasi produk berbasis QR untuk makanan dan barang konsumsi di kota-kota besar.
Menghilangkan label plastik eksternal dari botol menyederhanakan daur ulang dan mengurangi penggunaan material.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya