Dalam kesempatan itu, Helvi menuturkan, Kementerian UMKM telah menggelar rapat monitoring dan evaluasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) demi melindungi baik debitur maupun kreditur.
Menurut dia, selama ini terdapat saling tuding antara pelaku UMKM dengan lembaga pembiayaan atau perbankan. UMKM kerap dianggap tidak tertib dan menunggak cicilan, sedangkan perbankan dianggap mempersulit penyaluran KUR dan meminta agunan berlebihan.
"Itulah yang kami coba mengadakan konsultasi dan pertemuan. Di rapat KUR kami cari tahu apa sih kendalanya dari perbankan itu sendiri," ucap dia.
Penyaluran pembiayaan harus sesuai dengan kapasitas usaha UMKM. Pembiayaan yang terlalu besar justru bisa menjadi beban dan merugikan pelaku usaha.
"Orang yang hanya kapasitas usahanya hanya di tingkat Rp 60 juta, terus kita kasih Rp 100 juta, dia beli motor, dia beli sesuatu yang tidak perlu, ujung-ujungnya cicilan yang ada. Nah inilah yang kami tidak mau," imbuh Helvi.
Baca juga: Dukung Pemberdayaan Ekonomi, BCA Dorong UMKM Lokal Menembus Pasar Global
Kementerian UMKM mengakui produk Indonesia kalah dari gempuran produk China karena harganya yang murah dengan kualitas baik. Lantas, apa solusinya?Melalui Holding UMKM, diharapkan pengusaha UMKM bisa mendapatkan literasi keuangan, terutama terkait KUR.
Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman mengatakan, Holding UMKM Expo 2025 dirancang sebagai wadah kerja sama dalam memperkuat struktur bisnis pengusaha UMKM melalui pendekatan klaster dan holding.
"Konsep Holding UMKM kami dorong untuk memastikan keberlanjutan produksi, kepastian pasar, serta peningkatan efisiensi dan daya saing. Melalui expo ini, UMKM tidak hanya memamerkan produk, tetapi juga dipertemukan langsung dengan pembeli strategis agar siap masuk ke dalam rantai pasok nasional hingga global," papar Bagus.
Kegiatan ini juga mempertemukan pengusaha UMKM dengan ritel modern, BUMN, platform e-commerce, sektor hotel, restoran, dan kafe, serta importir dan distributor internasional.
Semua rangkaian kegiatan dapat dihadiri oleh pengusaha UMKM dan masyarakat secara gratis di Smesco Indonesia, Jakarta Selatan.
Pameran turut menghadirkan ratusan produk UMKM unggulan dari berbagai sektor, antara lain kuliner, fesyen, kriya, pertanian, kelautan dan perikanan, otomotif, kesehatan dan kecantikan, olahraga, pariwisata, serta perumahan rakyat.
Seluruh produk telah melalui proses kurasi dan diarahkan untuk memenuhi standar nasional dan internasional.
Baca juga: UMKM di Tanjakan Curam, Harus Naik Kelas Sekaligus Pangkas Emisi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya