Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cat Susu Bebas VOC, Tak Berbau Usai Diaplikasikan

Kompas.com - 26/04/2023, 14:35 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama ini, susu dikenal sebagai salah satu produk hewani yang dapat diolah menjadi makanan dan minuman yang lezat.

Namun tak hanya itu kebermanfaatannya. Lewat kemajuan teknologi, ternyata, susu juga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan cat.

Cat berbahan baku susu ini diklaim lebih ramah lingkungan dibanding cat non-senyawa organik volatil atau vilatile organic compound (VOC) sekali pun.

Cat susu atau biasa disebut milk paint, terbuat campuran protein susu (kasein) dan kapur (kalsium karbonat) kemudian ditambah pigmen warna dan boraks (natrium borat) dalam jumlah kecil sebagai bahan pengawet.

Baca juga: Singkong dan Sekam Padi, Material Bangunan Sekolah Ramah Lingkungan

Cat ini bebas dari tambahan VOC yang tidak berbau dan beracun. Meskipun memberikan aroma seperti susu saat basah, cat ini tidak akan berbau setelah kering.

Tidak seperti lateks cair dan cat berbasis minyak yang tersedia dalam bentuk kaleng, cat susu biasanya dijual berbentuk bubuk dalam kemasan.

Bagi para pengguna yang ingin menggunakannya, wajib mencampur bubuk cat dengan air. Saat diberikan air, senyawa kapur akan mengaktifkan kasein dalam cat.

Cat susu merupakan pilihan yang tepat bila Anda menginginkan hasil akhir dekoratif dengan kedalaman warna yang intens dan minim kilau.

Cat susu juga menghasilkan tekstur belang-belang, dan sering digunakan untuk mendapatkan tampilan permukaan yang berombak.

Karena itu, tidak mengherankan jika cat ini kerap digunakan untuk para perajin yang suka memberikan nuansa vintage pada furnitur.

Walau menggunakan kadar bahan pengawet yang sedikit, cat susu diklaim kokoh serta hasil pengecatannya bisa bertahan selama bertahun-tahun.

Cat ini paling cocok untuk permukaan berpori, seperti kayu mentah. Bahan pengikat dapat ditambahkan untuk membantu cat susu menempel pada permukaan yang tidak berpori seperti kaca, logam, dan plastik.

Idealnya, setelah dicampur cat susu harus digunakan dalam waktu 24 jam, meskipun jika tertutup rapat bisa bertahan di lemari es selama beberapa hari.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ADB: Aktivitas Ekonomi RI Tetap Tumbuh saat Risiko Global

ADB: Aktivitas Ekonomi RI Tetap Tumbuh saat Risiko Global

LSM/Figur
Dukungan 'All Out' Pertamina bagi WWF Ke-10 Bali, Ini Rinciannya

Dukungan "All Out" Pertamina bagi WWF Ke-10 Bali, Ini Rinciannya

BUMN
Perubahan Iklim Bikin Perekonomian Dunia Lebih Buruk Dibandingkan Perkiraan Sebelumnya

Perubahan Iklim Bikin Perekonomian Dunia Lebih Buruk Dibandingkan Perkiraan Sebelumnya

LSM/Figur
Mengantisipasi Dinamika Transisi Energi Era Prabowo

Mengantisipasi Dinamika Transisi Energi Era Prabowo

Pemerintah
Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau

Olahkarsa dan GBCI Kerja Sama Sertifikasi Desain dan Bangunan Hijau

Swasta
'Power Wheeling' Dinilai Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

"Power Wheeling" Dinilai Buka Peluang Investasi Energi Terbarukan di Indonesia

LSM/Figur
Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

Ikut WWF ke-10 di Bali, Hutama Karya Pamer 17 Bendungan yang Dibangun

BUMN
Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Elon Musk Disebut Pertimbangkan Investasi Baterai Kendaraan Listrik di RI

Pemerintah
JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

JETP Harus Lirik Energi Terbarukan Berbasis Komunitas yang Pangkas Kemiskinan 16 Juta Orang

LSM/Figur
BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com