Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelistrikan Diklaim Lancar Saat Luhut Dampingi PM China Uji Coba KCJB

Kompas.com - 10/09/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelistrikan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipastikan lancar saat Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menemani Perdana Menteri (PM) China Li Qiang. Keduanya menjajal kereta cepat pada Rabu (6/9/2023) lalu.

Luhut menyebutkan, PM Li Qiang mengaku puas dengan kualitas kereta cepat saat melakukan uji coba transportasi rendah emisi tersebut. Luhut dan PM Li menjajal kereta cepat mulai dari stasiun Halim hingga ke stasiun Karawang.

"Tadi dia sangat puas, dia bilang sama kualitasnya dengan yang di China dan kita juga tadi puas," kata Luhut setelah mendampingi PM China melakukan uji coba.

Baca juga: Menuju Elektrifikasi Kereta 100 Persen, India Bangun Panel Surya 1 MW

Kereta cepat beroperasi menggunakan sistem aliran listrik atas atau Overhead Contact System (OCS). Pasokan listrik ditransmisikan ke empat gardu traksi di Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar yang dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC).

Sementara, perjalanan dari Stasiun Halim hingga Karawang ditempuh selama 15 menit. Dalam kesempatan itu, Li Qiang juga dikenalkan dengan motif batik Mega Mendung yang menghiasi interior KCJB dan berbagai fasilitas lain.

Li Qiang berkesempatan melihat berbagai fasilitas dan interior dari Stasiun KA Cepat Halim dan Karawang. Dia juga mencoba Kereta Penumpang dan Kereta Inspeksi dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam.

Baca juga: Masaccio, Kereta Baterai Listrik Masa Depan Buatan Hitachi

KCJB dirancang dengan panjang lintasan 142 kilometer yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Kereta mampu menembus kecepatan maksimal 350 kilometer per jam saat beroperasi.

Ini merupakan proyek kereta cepat China pertama yang dibangun di luar negeri sekaligus menandakan kerjasama strategis antara China dan Indonesia.

KCJB akan mempersingkat waktu perjalanan dari Jakarta ke Bandung dari tiga jam menjadi 40 menit.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

Mengenal Melukat, Ritual Pembersihan Diri di Bali Jadi Agenda WWF

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com