Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Pemanasan Global, Gletser di Greenland Mencair 5 Kali Lebih Cepat dalam 20 Tahun

Kompas.com - 11/11/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comPemanasan global mengakibatkan kecepatan pencairan gletser di Greenland meningkat jadi lima kali lipat hanya dalam 20 tahun terakhir.

Temuan tersebut muncul berdasarkan penelitian dari University of Copenhagen yang dirilis pada Jumat (10/11/2023), sebagaimana dilansir Reuters.

Mencainya gletser di Greenland menjadi perhatian khusus. Pasalnya, gletser di sana menampung cukup air untuk menaikkan permukaan laut setidaknya 6 meter jika mencair seluruhnya.

Baca juga: Gletser Gunung Cilo di Turkiye Mencair Cepat, Alarm Nyaring Pemanasan Global

Sebuah studi terhadap 1.000 gletser di wilayah tersebut menunjukkan, laju pencairan telah memasuki fase baru selama 20 tahun terakhir.

Asisten profesor di departemen geosains dan pengelolaan sumber daya alam University of Copenhagen Anders Anker Bjork mengatakan, cepatnya pencairan gletser di sana tak bisa dilepaskan dari pengaruh pemanasan global dan perubahan iklim.

“Ada korelasi yang sangat jelas antara suhu yang kita alami di planet ini dan perubahan yang kita amati dalam seberapa cepat gletser mencair,” kata Bjork kepada Reuters.

Pada 20 tahun terakhir, gletser di sana mencair rata-rata sekitar 25 meter setiap tahunnya. Padahal, 20 tahun lalu, laju pencairan gletser di Greenland antara 5-6 meter.

Baca juga: Cerita Menegangkan Pendaki Indonesia Coba Taklukkan Mont Blanc, Kena Longsor Salju dan Hadapi Retakan Gletser

Temuan tersebut disimpulkan oleh ilmuwan setelah mempelajari perkembangan gletser selama 130 tahun berdasarkan citra satelit saat ini dan dokumentasi di masa lampau.

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh para ilmuwan, suhu Bumi saat ini sudah meningkat hampir 1,2 derajat celsius dibandingkan temperatur pada masa pra-industri.

Bahkan, 2023 diproyeksikan menjadi tahun terpanas sejak pencatatan suhu dilakukan beberapa abad yang lalu.

Proyeksi tersebut disampaikan oleh para ilmuwan dari layanan pemantau iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S).

Direktur Institut Institut Iklim Aarhus University Jorgen Eivind Olesen menuturkan, untuk menurunkan suhu Bumi, mau tak mau umat manusia harus memangkas emisi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer.

Baca juga: Setelah 52 Tahun Hilang, Jasad Pendaki Ditemukan di Gletser Pegunungan Alpen yang Mencair

“Saya yakin kita bisa bersiap menghadapi gletser yang terus mencair dengan kecepatan yang semakin meningkat,” kata Olesen.

Peneliti senior di Geological Survey of Denmark and Greenland (GEUS) William Colgan menyampaikan, jika glteser mencair dengan cepat, lapisan es juga akan mengalami hal serupa.

“Jika kita mulai melihat gletser kehilangan massanya beberapa kali lebih cepat dibandingkan abad lalu, hal ini membuat kita memperkirakan bahwa lapisan es akan mengikuti jalur yang sama hanya dalam skala waktu yang lebih lambat dan lebih lama,” kata Colgan.

Lapisan es Greenland menyumbang 17,3 persen dari kenaikan permukaan laut yang diamati antara 2006 hingga 2018 dan gletser menyumbang 21 persen.

Saat ini, ada sekitar 22.000 gletser di Greenland.

Baca juga: Setelah 37 Tahun Hilang, Jasad Pendaki Ditemukan di Gletser Swiss yang Mencair

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com