Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN dan PTTS Kembangkan Metalurgi Ekstraksi Litium di Indonesia

Kompas.com - 22/11/2023, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan listrik memerlukan dukungan kuat penguasaan teknologi baterai litium sebagai sumber penyimpanan energi yang efisien.

Oleh karena itu, untuk menciptakan kebutuhan swasembada material litium, pengembangannya memerlukan penyediaan bahan baku yang cukup dari Indonesia.

Hal ini menjadi latar belakang kerja sama yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Metalurgi (PRM) Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) dan PT Prima Tirta Tekno Solusindo (PTTS).

Penandatanganan perjanjian kerja sama yang menyoroti pentingnya metalurgi ekstraksi litium dari air asin (brine water) sumber daya panas bumi di Indonesia dalam mendukung pengembangan teknologi kendaraan listrik ini dilakukan di KST BJ Habibie, Serpong, Selasa (21/11/2023).

Kerja sama ini dinilai sangat penting untuk memastikan Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam pengembangan teknologi kendaraan listrik.

Baca juga: Pulau Penyengat Terima Bantuan 11 Kendaraan Listrik

Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mengembangkan prototipe rangkaian peralatan Electric Water Treatment dan Electric Anti Scaling, yang efektif dalam mengambil ion litium dan mineral lainnya dari brine water panas bumi.

Pusat Riset Metalurgi BRIN yang telah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam ekstraksi litium dari sumber daya alam Indonesia, menjadi mitra kunci dalam kerja sama ini.

Selama satu dekade terakhir, PRM-BRIN telah melakukan berbagai kegiatan riset, seperti riset konsorsium baterai litium Indonesia, riset insinas, program PPTI, riset PRN litium, dan program RIIM, dengan fokus pada pengembangan teknologi ekstraksi litium.

Mitra BRIN, yaitu PTTS memiliki keahlian dalam proses pemisahan mineral terlarut dalam air, khususnya dalam pembuatan air bersih, turut berkontribusi dalam kerja sama ini.

Peralatan Electric Water Treatment dan Electric Anti Scaling yang dimiliki PTTS, terbukti efektif dalam pemisahan mineral dalam air laut, untuk menghasilkan air bersih dengan efisiensi tinggi.

Baca juga: Kejar Nol Emisi Karbon, Dukungan Sektor Kendaraan Listrik Diperlukan

Kepala Pusat Riset Metalurgi BRIN Ika Kartika menjelaskan, hasil pemetaan potensi sumber daya alam litium Indonesia oleh tim dari PRM, telah berhasil mengidentifikasi tiga kelompok sumber daya alam litium.

Menurut Ika, fokus utama dalam kerja sama ini adalah penelitian penggunaan teknologi Electric Water Treatment dan Electric Anti Scaling, pada proses ekstraksi litium dari brine water panas bumi.

“Prosesnya mencakup pemisahan ion litium dari unsur ion lainnya, seperti ion magnesium, kalsium, potasium, sodium, dan lainnya dalam brine water panas bumi,” terangnya.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama PTTS Kurnia Sukrisna menyatakan, PTTS berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan, teknologi, dan inovasinya melalui riset-riset di bidang water treatment dan pengolahan limbah.

“Kerja sama riset ini kami harapkan menjadi langkah awal dari serangkaian kegiatan litbangtekin (penelitian, pengembangan teknologi, dan inovasi), yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi kedua belah pihak dan Indonesia secara keseluruhan,” ungkapnya.

Baca juga: Kampanye Kendaraan Listrik Jalan Terus, Energi Terbarukan Jalan di Tempat

Kurnia mengharapkan agar dengan teknologi yang dikuasai saat ini, yang merupakan hasil riset, bisa menjembatani dunia industri.

“Tujuan kami adalah mengembangkan teknologi lebih lanjut di bidang air, maupun di bidang lainnya, sehingga bermanfaat dan dapat mengurangi ketergantungan dari luar serta dapat mandiri,” ujarnya.

Dengan penandatanganan perjanjian ini, BRIN dan PTTS berharap dapat merespons tuntutan masa depan dalam pengembangan energi terbarukan dan penyelamatan lingkungan.

Melalui sinergi kegiatan riset dan inovasi, keduanya berharap dapat memberikan kontribusi yang positif untuk mencapai tujuan nasional dalam diversifikasi energi dan kemandirian teknologi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com