Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga: Bonus Demografi Besar, Jangan Sampai Hanya Dimanfaatkan Malaysia dan Singapura

Kompas.com - 02/12/2023, 22:24 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Jangan sampai penduduk kita besar tapi yang memanfaatkan hanya Singapura atau Malaysia, kita harus memberikan penanganan kesehatan yang baik dan dengan harga yang lebih terjangkau. Itu mungkin tantangan kita".

Demikian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan opening speech dalam acara Launching Biomedical Campus di Gedung Biomedical Hub, Tangerang, Sabtu (2/12/2023).

Airlangga menyoroti tentang pengembangan healthcare industry saat ini, yang penting dilakukan mengingat Indonesia tengah berada pada momentum bonus demografi yang akan berlangsung hingga 2038 mendatang.

"Sehingga perlu dilakukan penyiapan generasi muda yang produktif melalui pemenuhan kebutuhan pendidikan dan kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Muhadjir Effendy: Urusan Kesehatan Bukan Hanya Tanggung Jawab Pusat

Menurut Airlangga, Indonesia sendiri telah tergabung dalam berbagai fora internasional dan tengah berupaya mengajukan aksesi sebagai keanggotaan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), untuk itu peningkatan standar dan iklim sektor kesehatan menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Termasuk menciptakan eksositem digitalisasi kesehatan. Hal ini mempertimbangkan transformasi digital menjadi salah satu kunci penting dalam percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi, sehingga menempatkan sektor ekonomi digital menjelma sebagai kekuatan baru perekonomian nasional.

Tercatat, ekonomi digital Indonesia pada tahun 2023 mampu mendominasi hingga 40 persen dari nilai total transaksi ekonomi digital pada pangsa pasar ASEAN.

Perkembangan ekonomi digital juga menjadi salah satu aspek yang terus didorong Indonesia dalam Keketuaan ASEAN 2023 melalui inisiasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Upaya mendorong transformasi digital yang telah dilaksanakan Pemerintah juga telah menyasar berbagai sektor, salah satunya pada layanan kesehatan atau healthtech industry yang saat ini telah banyak memanfaatkan teknologi digital.

Oleh karena itu, menurut Airlangga, kehadiran biomedical campus sangat penting.

Baca juga: Krisis Iklim Timbulkan Ancaman Kesehatan Ekstrem Bagi Ibu Hamil dan Anak

Pemerintah sudah melakukan reformasi yang pertama melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan sudah punya klinik di Sanur yang diharapkan bisa menarik berbagai institusi untuk melakukan hal yang sama untuk riset kesehatan, yang dapat direplikasi di kawasan lain.

"Namun syaratnya terintegrasi dalam satu kawasan. Harus gate to gate, jadi itu yang mungkin perlu didorong,” ujar Airlangga.

Salah satu kebijakan Pemerintah untuk mendorong iklim sektor kesehatan tersebut yakni Pembentukan Undang-Undang Kesehatan yang menjabarkan agenda transformasi kesehatan untuk perbaikan pelayanan.

Selanjutnya dari sisi pendidikan, Pemerintah terus berupaya menarik berbagai universitas global untuk dapat masuk ke Indonesia, salah satu yang tengah didorong yakni King’s Collage London di KEK Singhasari.

Penyediaan sarana pendidikan tersebut diikuti dengan sejumlah fasilitasi kemudahan dari Pemerintah, sehingga diharapkan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com