KOMPAS.com - Pada era digital seperti sekarang, berselancar di media sosial menjadi suatu kegiatan yang sulit untuk dihindari. Umumnya, masyarakat menggunakan media sosial untuk mengunggah cerita dan kehidupan pribadinya.
Kehadiran media sosial dapat memberi ruang kepada masyarakat untuk berkomunikasi, berbagi cerita, dan berekspresi sebebas-bebasnya.
Meskipun memiliki manfaat, paparan media sosial yang berlebihan ternyata tidak baik untuk kesehatan tubuh dan mental.
Dilansir dari laman alodokter.com, ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari paparan media sosial berlebih. Pertama, ketidakpuasan diri timbul.
Ketika menjelajah konten media sosial, Anda dapat melihat unggahan orang lain yang menggambarkan kehidupan ideal.
Jika melihat unggahan seperti itu secara terus-menerus, Anda akan mulai membandingkan diri dengan subjek dalam unggahan. Kebiasaan membandingkan diri tersebut dapat menimbulkan ketidakpuasan akan hidup yang dijalani saat ini.
Kedua, meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Hal ini dapat terjadi karena standar kehidupan yang terlalu tinggi di media sosial. Misalnya, punya tubuh yang langsing, penghasilan yang tinggi, dan sebagainya. Akhirnya, Anda menjadi tertekan dan berisiko mengalami depresi dan gangguan kecemasan.
Ketiga, mengganggu waktu tidur. Penggunaan media sosial yang intens dapat menyebabkan masalah pada kontrol diri. Seakan “kecanduan” dengan konten media sosial, seseorang bisa mengorbankan waktu tidurnya untuk berlama-lama menatap ponsel.
Waktu tidur yang kurang dari kebutuhan normal berbahaya bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan, menurunkan konsentrasi, dan meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi.
Dengan dampak negatif yang ditimbulkan, penting bagi Anda untuk mengelola kehidupan digital secara bijak. Untuk menjaga kesehatan di era digital, berikut lima kegiatan yang bisa Anda lakukan.
Langkah awal yang dapat Anda lakukan adalah membatas waktu menatap layar ponsel atau laptop. Batasi waktu yang dihabiskan di depan perangkat digital Anda. Mengatur batasan menatap layar dapat membantu mencegah mata lelah dan memperbaiki waktu tidur.
Banyaknya informasi yang tersedia di media sosial dapat membuat Anda terjebak dalam aliran informasi yang tidak perlu. Pilihlah konten yang relevan dengan kebutuhan dan minat Anda. Hentikan langganan konten yang tidak diperlukan yang sebenarnya tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi Anda.
Waktu offline berarti waktu ketika Anda tidak membuka dan menggunakan media sosial sama sekali. Waktu ini bisa Anda gunakan untuk bersantai atau menikmati waktu berkualitas bersama keluarga. Tetapkan waktu offline minimal seminggu sekali.
Melakukan hal yang diminati atau hobi dapat mengalihkan Anda dari media sosial. Anda bisa memancing, bermain gim daring, dan hobi lain yang disukai. Kegiatan-kegiatan tersebut juga memungkinkan Anda bersosialisasi dengan orang lain.
Duduk berjam-jam menatap layar ponsel atau laptop adalah pola hidup yang tidak baik. Pasalnya, Anda bisa terserang berbagai penyakit seperti pegal dan sakit kepala. Untuk mengatasi masalah tersebut, Anda dapat berolahraga secara teratur. Berolahraga tidak hanya membantu menjaga kesehatan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Demikian lima kegiatan yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan di era digital. Kegiatan mana yang paling cocok dengan Anda?
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya