Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Penerbang Asal Singapura Tanam Investasi Rp 93 Miliar di Batam

Kompas.com - 21/12/2023, 07:00 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – PT Aviasi Solusi Prima (Flybest Academy) dan Alpha Aviation Group (AAG), yang merupakan sekolah penerbang asal Singapura berencana membangun sekolahnya di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Hal ini dikuatkan dari hasil pertemuan antara BP Batam dengan Flybest Academy dan AAG di Ruang Rapat Kelong Baba, Senin (18/12/2023).

FlyBest Academy adalah lembaga pelatihan penerbangan yang menawarkan program pelatihan komprehensif bagi calon pilot.

Direktur Utama Flybest Academy Karin Item mengatakan, perusahaan berencana melakukan kolaborasi bersama AAG Singapura dalam bentuk pengembangan sekolah penerbangan berkelas internasional di Batam.

“Kami sudah 10 tahun di Batam dan berencana melakukan kolaborasi dengan AAG Singapura, dengan target 100 orang siswa dari Indonesia, Singapura, Vietnam, China, dan India,” kata Karin, Senin I18/12/2023).

Baca juga: 12 Sekolah Terima Bantuan Pendidikan Sumbangsih PaperOne 25 Tahun

Flybest Academy dan AAG Singapura akan menanamkan investasi sebesar 6 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 93 miliar selama tiga tahun.

Karin berharap BP Batam dapat mendukung pengembangan sekolah penerbangan berskala internasional ini.

General Manager Unit Usaha Pengelola Logistik Aerocity Kurnia Budi menyambut baik kolaborasi Flybest Academy dengan AAG Singapura ini.

BP Batam, siap mendukung pengembangan sekolah penerbang dari Flybest Academy.

“Kami siap membantu Flybest untuk mengembangkan usahanya di sektor sekolah penerbang. Tentunya hal ini dapat berdampak pada perekonomian di Kota Batam secara keseluruhan,” tegas Kurnia.

Menurutnya, sekolah penerbang ini sudah terdapat dalam rencana induk atau master plan Bandara Hang Nadim, sesuai Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 47 Tahun 2022 tentang Rencana Induk Bandar Udara Hang Nadim.

“Untuk general aviation terdapat 6,5 Hektar di Bandar Udara Hang Nadim, tentunya dengan luas yang dibutuhkan ini lebih dari cukup,” pungkas Kurnia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com