Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2024, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) dan seluruh anak usahanya memperingati Hari Bumi dengan komitmen kuat untuk untuk terus menjaga kelestarian Bumi melalui kegiatan edukasi kepada anak-anak usia dini.

Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah dengan menyelenggarakan Sekolah Konservasi di berbagai wilayah operasi perusahaan.

Sekolah Konservasi adalah program konservasi inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak, khususnya usia dini tentang pentingnya menjaga kelestarian Bumi.

Program ini dirancang untuk mengedukasi anak-anak tentang berbagai aspek pelestarian lingkungan, termasuk keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan pengelolaan sumber daya alam.

Baca juga: DKI Jakarta Kembangkan Wisata Bahari Berbasis Konservasi

Head of Conservation ANJ Nardiyono menyampaikan, tujuan utama dari Sekolah Konservasi adalah menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini kepada anak-anak.

Hal ini sejalan dengan visi ANJ, yaitu perusahaan pangan berbasis agribisnis berkelas dunia yang meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan alam.

“Melalui Sekolah Konservasi, kami ingin menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini kepada anak-anak. Kami percaya bahwa generasi muda adalah kunci untuk menjaga kelestarian Bumi di masa depan,” ujar Nardiyono.

Sekolah Konservasi tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi juga melibatkan peran aktif anak-anak dalam upaya pelestarian alam. Anak-anak diajak untuk menanam pohon dan melihat langsung flora dan fauna di area konservasi ANJ.

Program Sekolah Konservasi dilaksanakan di dalam dan luar kelas. Di dalam kelas, anak-anak diajari tentang penyebab dan dampak perubahan iklim, serta bagaimana mereka dapat membantu mengurangi emisi karbon.

Baca juga: Anggrek Langka Terancam Punah, BRIN Lakukan Upaya Konservasi

Di luar kelas, anak-anak diajak menjelajahi area konservasi Grup ANJ dan belajar tentang berbagai flora dan fauna yang hidup di dalamnya.

Selain itu, anak-anak diajak untuk menanam pohon dan belajar tentang pentingnya pohon bagi kelestarian lingkungan.

Anak-anak juga diberikan pengetahuan tentang cara mengelola sampah dengan benar dan bagaimana mereka dapat membantu mengurangi polusi.

Sekolah Konservasi telah dilaksanakan di enam anak usaha ANJ, yaitu PT Austindo Nusantara Jaya Agri (ANJA) dan PT Austindo Nusantara Jaya Agri Siais (ANJAS) di Sumatera Utara dan PT Sahabat Mewah dan Makmur (SMM) di Pulau Belitung, PT Kayung Agro Lestari (KAL) di Kalimantan Barat, PT Putera Manunggal Perkasa (PMP) dan PT Permata Putera Mandiri (PPM) di Papua Barat Daya.

Program ini telah diikuti oleh lebih dari 200 anak-anak dan juga mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat sekitar.

Baca juga: Komitmen WIKA Terapkan ESG, Punya Hutan Konservasi

Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur Zulfikar menyambut baik kegiatan Sekolah Konservasi yang dilakukan Grup ANJ melalui anak usahanya, SMM.

Menurutnya, kegiatan ini adalah langkah positif dan baru yang diprakarsai oleh perusahaan atau pihak swasta.

"Kegiatan ini sangatlah penting bagi anak-anak untuk membantu mereka memahami dan melindungi lingkungan di sekitar mereka, termasuk flora, dan fauna," cetus Zulfikar.

Ke depan, ANJ berharap Sekolah Konservasi ini dapat memberikan manfaat bagi anak-anak dan masyarakat luas, serta dapat berkontribusi pada upaya pelestarian Bumi.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau