Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2024, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Agincourt Resources (PTAR) secara bertahap mulai Kuartal I-2024 siap melepas 1.000 tukik (anak penyu) di Pantai Barat Muara Opu, Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Pengelola Tambang Emas Martabe ini menggandeng Lembaga Ovata Indonesia dalam menjalankan program jangka panjang yang akan mencakup observasi penyu melalui penyediaan fasilitas konservasi, pembentukan tim patrol, tim perawatan telur dan tukik, pengamanan area, penjaga pantai, serta pengembangan riset konservasi pesisir.

Deputy General Manager Operations PTAR Wira Dharma Putra mengatakan, dari sisi pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati, Perusahaan berkomitmen mengikuti dan menjalankan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice) sesuai peraturan yang berlaku.

Perusahaan menggandeng sejumlah perguruan tinggi dan peneliti terkemuka untuk mewujudkan konservasi yang optimal dan merumuskan kebijakan Perusahaan terkait pengelolaan keanekaragaman hayati.

Baca juga: 11.243 Tukik Dilepasliarkan Sahabat Penyu Sulbar Selama Tahun 2023

Pelepasan tukik ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menjaga keanekaragaman hayati laut dan mendukung pelestarian lingkungan di wilayah sekitar operasional perusahaan.

"Kami sangat bangga dapat berkolaborasi dengan Lembaga Ovata Indonesia serta bersama dengan masyarakat dan komunitas pecinta alam Tapanuli Selatan berkontribusi melestarikan lingkungan,” kata Wira, dalam keterangan kepada Kompas.com, Senin (8/1/2024).

Dia melanjutkan, perlindungan penyu adalah salah satu prioritas perusahaan saat ini karena secara ekologis penyu sangat bermanfaat bagi keseimbangan alam dan kehidupan manusia.

Dengan banyaknya keberadaan penyu di laut, maka akan sehatlah habitat laut karena penyu dapat menjaga keseimbangan mata rantai ekosistem terumbu karang dan amat vital bagi ketersediaan ikan laut.

"Oleh karena itu, ke depan kami berencana mendukung kegiatan konservasi penyu di Pantai Barat Muara Opu,” ujar Wira.

Aktivis Lembaga Ovata Indonesia Erwinsyah Siregar mengapresiasi komitmen Agincourt Resources dalam melestarikan ekosistem pesisir dan ekosistem laut, utamanya penyu yang masuk dalam kategori fauna dilindungi serta masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan Appendix I CITES yang berarti keberadaannya terancam punah.

Baca juga: Jaga Komitmen ESG, BRI Insurance Lepas Ratusan Tukik di Pulau Anak Karas

Selain ancaman dari hewan predator dan perburuan oleh manusia, siklus kawin penyu yang lambat juga menjadi tantangan dalam upaya konservasi reptil purba ini. Penyu baru bisa kawin dan bertelur saat memasuki usia 20-30 tahun.

“PTAR telah menjadi agen terdepan dalam upaya konservasi penyu dan ke depan dapat mendukung Pantai Muara Opu menjadi salah satu pusat penangkaran penyu di Sumatra Utara,” kata Erwinsyah.

Pantai Barat Muara Opu merupakan pantai peneluran penyu Samudera Hindia karena lima dari enam jenis penyu di Indonesia berada di lokasi tersebut, yakni penyu belimbing (dermochelys coriacea), penyu sisik (eretmochelys imbricata), penyu hijau (chelonia mydas), penyu lekang (lepidochelys olivacea), dan penyu tempayan (caretta caretta).

Dalam mengelola keanekaragaman hayati, upaya yang telah dilakukan PTAR antara lain memberikan edukasi atau sosialisasi program konservasi kepada masyarakat sekitar serta riset komposisi dan keanekaragaman flora dan fauna di area pengembangan Tambang Emas Martabe.

Selain itu, PTAR melakukan konservasi di laut dan pesisir dengan berkontribusi dalam restorasi hutan mangrove di Teluk Pandan, Tapanuli Tengah.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com