Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2024, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sepanjang tahun 2023, PT Hutama Karya (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah melaksanakan serangkaian kegiatan bertajuk HK Peduli Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Pendidikan guna menciptakan dampak positif serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, sepanjang tahun 2023 Hutama Karya sudah menjalankan beragam program di sejumlah wilayah Sumatera, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTT, Kalimantan Timur hingga Sulawesi Utara.

“Sampai pada akhir tahun, total nilai realisasi program TJSL adalah sebesar Rp 11,24 Miliar dengan komposisi 48 persen di pilar sosial, 36 persen di pilar ekonomi dan 16 persen di pilar lingkungan,” ujar Tjahjo dalam keterangan Rabu (24/1/2024).

Program-program unggulan TJSL berfokus pada dampak, peningkatan keterlibatan karyawan dan kolaborasi dengan berfokus kepada tiga bidang prioritas yakni pendidikan, lingkungan serta pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) sebagai wujud kepedulian perusahaan utamanya pada wilayah yang berdekatan langsung pada aktivitas operasional.

Baca juga: HUT Ke-15 YPA-MDR, Berkomitmen Sejahterakan Pendidikan Indonesia

Hutama Karya memperkuat komitmen tersebut melalui sejumlah inisiatif, di antaranya menjalankan program pendidikan bertajuk HK Mengajar di wilayah Bengkulu dengan melibatkan relawan yang merupakan Insan Hutama.

Kegiatan tersebut memberikan manfaat dalam mewujudkan character building pada anak usia sekolah agar dapat memiliki pola pikir, perilaku positif dalam hubungan sosial masyarakat serta menumbuhkan konsistensi terhadap pembelajaran berkelanjutan.

Dari sisi lingkungan, Hutama Karya juga melaksanakan program penyediaan fasilitas air bersih layak konsumsi atau Smart Water di Kabupaten Lampung Tengah, Kecamatan Gunung Sugih, Desa Buyut Utara bagi 3.851 jiwa dan 996 Kepala Keluarga secara merata dengan kuota yang diberikan per orang sebesar 60-80 liter per hari sebagai solusi untuk mengatasi krisis air bersih.

Dari aspek lingkungan, Hutama Karya membangun Unit Pengolahan Sampah dengan media lalat “tentara hitam” atau Black Soldier Fly (BSF) di Rest Area 277A Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, untuk mengolah buangan sampah organik di area tersebut yang kemudian menghasilkan dua  produk yaitu pupuk organik dan larva BSF sebagai pakan pendamping ternak.

Kemudian pada aspek pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK), Hutama Karya turut menjalankan program pelatihan serta pendampingan kepada para tenant yang tersebar di beberapa Rest Area JTTS.

Baca juga: Bioenergi Beririsan dengan Pangan dan Lahan, Perlu Tenggat Waktu Transisi Energi

Selain itu melakukan serangkaian kegiatan pembinaan sekaligus mengikutsertakan dalam ajang pameran kepada mitra UMK yakni KINNI Store dengan produk utama Kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Usang Sungging dari Ogan Ilir Sumatera Selatan dengan kerajinan perabotan berbahan tembaga dan aluminium serta Maradeca Coffee asal Bandung yang memproduksi bubuk dan biji kopi.

Bantuan tersebut dimanfaatkan untuk menciptakan produk inovatif, memiliki nilai jual tinggi dan disesuaikan dengan minat pasar yang secara keseluruhan dapat meningkatkan angka penjualan sebesar 15-20% setiap tahunnya.

Lebih lanjut Tjahjo menyampaikan, Hutama Karya selalu berkomitmen agar setiap kegiatan dapat dilaksanakan tepat sasaran, seluruh bantuan yang diberikan juga sesuai atas kebutuhan, memberikan dampak untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta dapat terasa keberlanjutannya dengan turut dilakukan evaluasi dan monitoring terhadap setiap program.

“Capaian tahun 2023 akan berlanjut tahun 2024 sebagai cerminan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi, berkolaborasi lebih erat dengan pemangku kepentingan serta memberikan nilai tambah bagi semua pihak,” tutup Tjahjo.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com