KOMPAS.com - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong meresmikan Pusat Daur Ulang Sampah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Hal ini sebagai upaya mewujudkan program nasional pengurangan pembuangan sampah ke tempat pemrosesan akhir (TPA).
"Usai diresmikan hari ini, saya minta agar pusat daur ulang sampah ini segera beroperasi dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam memaksimalkan pengelolaan sampah sehingga bernilai ekonomi," kata Alue usai peresmian Pusat Daur Ulang Sampah Kota Palangka Raya, di Kelurahan Panarung Kota, Rabu (29/5/2024).
Selain di Kota Palangka Raya, pusat daur ulang sampah yang merupakan program bantuan KLHK ini juga dibangun di Lampung dan Kudus, Jawa Tengah.
Baca juga: 7 Fakta Sampah Plastik, Problem Lingkungan Terbesar Manusia
Artinya, dari 500 lebih kabupaten kota se-Indonesia, ketiga daerah ini yang mendapat bantuan dari KLHK untuk pembangunan pusat daur ulang sampah.
Bantuan ini disebut merupakan salah satu apresiasi pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, yang telah menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan sampah.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun (Dirjen PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati menambahkan, pusat daur ulang sampah ini dikembangkan dengan konsep pengelolaan sampah secara modern, sekaligus menjadi pusat edukasi pengelolaan sampah kepada masyarakat.
Pusat Daur Ulang Sampah Kota Palangka Raya berupa bangunan dua lantai yang berdiri di lahan seluas 2.300 meter persegi, lokasinya bersebelahan dengan Kantor Kelurahan Panarung. Serta memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 10 ton per hari.
"Pada lantai pertama dimanfaatkan untuk pengolahan sampah, sementara lantai kedua berfungsi sebagai kantor serta pusat edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah," kata Rosa.
Ia berharap, pemerintah kota dapat memanfaatkan dan menjaga fasilitas tersebut secara maksimal. Sebab, pengolahan sampah yang dilakukan mampu bernilai ekonomi, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk pengembangan pusat daur ulang sampah yang serupa.
Sementara itu, Pj Wali Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu mengatakan, dalam sehari masyarakat setempat mampu menghasilkan sampah hingga 150 ton, baik sampah organik maupun anorganik.
"Kami berterima kasih kepada KLHK atas bantuan pembangunan pusat daur ulang sampah ini. Setelah diresmikan, kita ingin langsung beroperasi sehingga berdampak pada pengurangan pembuangan sampah di TPA," ujar Hera.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya