Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Cahyadi
Indonesia Team Lead Interim 350.org

Saat ini menjadi Indonesia Team Lead Interim 350.org. Lembaga 350.org sendiri adalah organisasi non-pemerintah internasional yang fokus mendorong transisi energi 100% energi terbarukan. Saat ini Firdaus Cahyadi juga sedang menempuh pendidikan S2 di Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup di IPB, Bogor

Draft Final Second NDC Indonesia, Komitmen Iklim Minus Keadilan

Kompas.com - 29/09/2024, 08:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) baru menerbitkan draft final dokumen komitmen iklim Indonesia yang kedua (Second Nationally Determined Contribution/SNDC) untuk mendapat pengesahan DPR.

Setelah mendapatkan persetujan DPR, draft final itu akan diserahkan ke Sekretariat United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Komitmen Indonesia dalam penanganan krisis iklim di dunia menjadi penting. Selain sebagai negara kepulauan yang rentan terdampak krisis iklim, Indonesia juga pengekspor batu bara, energi kotor yang menyebabkan meningkatnya gas rumah kaca (GRK). Emisi GRK inilah yang menyebabkan krisis iklim.

Banyak pihak ingin Pemerintah Indonesia lebih kuat komitmennya terhadap penanganan krisis iklim dan tentu saja mengadopsi nilai-nilai keadilan di dalam SNDC.

Nilai keadilan itu bukan hanya keadilan antara negara-negara maju dan berkembang, namun juga keadilan di dalam negeri Indonesia.

Di tengah begitu banyak harapan masyarakat dunia, pertanyaannya kemudian adalah kemana arah SNDC Indonesia?

Sayangnya, di dalam draft final SNDC itu masih menyisakan solusi palsu. Di sektor energi misalnya, masih memasukan Clean Coal Technology (CCT).

Penggunaan CCT ini hanyalah dalih untuk memperpanjang usia penggunaan batu bara, energi kotor yang emisinya merusak lingkungan hidup dan proses pertambangannya problematik.

Memasukan CCT sebagai bagian dari solusi iklim, jelas mencerminkan ketidakadilan dalam transisi energi.

Dalam draft final SNDC itu juga masih memasukan geothermal (panas bumi) sebagai bagian dari energi terbarukan yang akan dikembangkan.

Padahal, pembangunan geothermal di berbagai daerah seringkali mendatangkan resistensi dari masyarakat lokal. Banyak masyarakat lokal yang harus disingkirkan dari sumber-sumber kehidupannya oleh proyek geothermal.

Digusurnya masyarakat lokal dari sumber-sumber kehidupannya berakibat menurunnya kapasitas mereka untuk beradaptasi dengan krisis iklim.

Dalam konteks geothermal (juga biofuel dan biomass) yang masih masuk dalam kategori energi terbarukan menurut dokumen SNDC itu, memperlihatkan bahwa paradigma pemerintah dalam menangani krisis iklim masih menggunakan paradigma lama.

Paradigma lama itu adalah memisahkan kegiatan mitigasi dan adaptasi. Padahal keduanya bisa dibedakan, tapi tidak bisa dipisahkan.

Prioritas mengembangkan geothermal, biofuel dan energi terbarukan skala besar lainnya menunjukan pemerintah tidak memedulikan bahwa upaya mitigasi dengan pengembangan energi terbarukan skala besar itu dapat menurunkan kapasitas masyarakat lokal dalam beradaptasi dengan krisis iklim.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Pemerintah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
Greenpeace: Baru 50 dari 5000 Produsen Setor Peta Jalan Pengurangan Sampah
LSM/Figur
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
Tambang Ganggu Ekosistem Terumbu Karang, Ancam Ikan Napoleon
LSM/Figur
Danone Dorong Tanggung Jawab Kolektif Atasi Sampah Plastik
Danone Dorong Tanggung Jawab Kolektif Atasi Sampah Plastik
Swasta
Kurangi Plastik Virgin, Unilever Bikin Inovasi Kemasan Reuse
Kurangi Plastik Virgin, Unilever Bikin Inovasi Kemasan Reuse
Swasta
Kemenkes: 53 Juta Siswa SD-SMA Akan Dapat Skrining Kesehatan Gratis
Kemenkes: 53 Juta Siswa SD-SMA Akan Dapat Skrining Kesehatan Gratis
Pemerintah
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
LSM/Figur
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Swasta
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Swasta
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
BUMN
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Pemerintah
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan 'Ecology Funnel' bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan "Ecology Funnel" bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Pemerintah
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Pemerintah
Panas Ekstrem Serang Mental Remaja, Picu Depresi dan Kecemasan
Panas Ekstrem Serang Mental Remaja, Picu Depresi dan Kecemasan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau