Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Persen Investor Tingkatkan Investasi Berkelanjutan Dalam 2 Tahun Ke Depan

Kompas.com - 06/12/2024, 21:56 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG News

KOMPAS.com - Survei terbaru yang dilakukan oleh Morgan Stanley Institute for Sustainable Investing mengungkapkan bahwa mayoritas investor institusi mengantisipasi pertumbuhan signifikan pada aset berkelanjutan dalam dua tahun ke depan.

Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 900 investor institusi di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik pada bulan Juli dan Agustus 2024 juga menyoroti optimisme yang kuat terhadap investasi berkelanjutan meskipun terdapat tantangan yang terus berlanjut.

Dikutip dari ESG News, Jumat (6/12/2024) laporan Morgan Stanley menyebut pula sebanyak 80 persen investor memperkirakan proporsi aset mereka yang dialokasikan untuk investasi berkelanjutan akan meningkat dalam dua tahun ke depan.

Baca juga:

Perspektif manajer aset pun juga mencatat hal yang sama. Sebanyak 78 persen manajer aset global memperkirakan peningkatan aset dana berkelanjutan yang dikelola (AUM) pada periode yang sama.

Pertumbuhan ini diperkirakan akan didorong oleh mandat baru dan alokasi yang lebih tinggi dari klien yang sudah ada.

Selain itu, 80 persen perusahaan mengharuskan manajer aset mereka untuk memiliki kebijakan atau strategi investasi berkelanjutan.

Faktor Pendorong dan Tantangan

Hampir 90 persen investor institusi menunjukkan bahwa aktivitas investasi berkelanjutan mereka didorong oleh permintaan klien dan pemangku kepentingan eksternal.

Kendati demikian tetap ada tantangan yang menghambat dalam upaya investasi berkelanjutan.

Sejumlah tantangan yang dimaksud meliputi kesulitan dalam mengakses data berkelanjutan yang andal dan konsisten (71 persen). Kemudian munculnya ketidakpastian akibat perubahan kebijakan dan peraturan (69 persen).

Lainnya adalah kekhawatiran akan klaim menyesatkan mengenai manfaat investasi bagi lingkungan (68 persen).

Perbedaan regional : Investor di wilayah Asia Pasifik menyatakan tantangan tersebut lebih tinggi dibandingkan investor di Eropa dan Amerika Utara, dengan kekhawatiran khusus terhadap beban persyaratan pengungkapan (71 persen).

Lebih lanjut, secara global investor institusi memprioritaskan investasi keberlanjutan pada sektor-sektor prioritas layanan kesehatan (41 persen) dan inklusi keuangan (40 persen).

Baca juga:

Sementara investor Eropa lebih menekankan pada solusi alam dan keanekaragaman hayati.

Sedangkan solusi adaptasi iklim dipandang sebagai salah satu peluang investasi yang paling kurang dihargai di seluruh kawasan.

Investor institusi melihat lintasan pertumbuhan aset berkelanjutan secara global di tahun-tahun mendatang untuk memenuhi permintaan klien dan pemangku kepentingan yang semakin meningkat di pasar investasi berkelanjutan yang lebih matang," ungkap Jessica Alsford, Chief Sustainability Officer dan Ketua Institute for Sustainable Investing di Morgan Stanley.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Terobosan Teknologi Buka Potensi Panas Bumi Global

Terobosan Teknologi Buka Potensi Panas Bumi Global

Pemerintah
Dampak Lingkungan dari Tur Eras Taylor Swift

Dampak Lingkungan dari Tur Eras Taylor Swift

Pemerintah
Pemenuhan dan Peningkatan Kualitas Guru Profesional, Ujung Tombak Pendidikan Indonesia

Pemenuhan dan Peningkatan Kualitas Guru Profesional, Ujung Tombak Pendidikan Indonesia

BrandzView
Apakah Perubahan Iklim Sebabkan Gempa Jadi Lebih Sering?

Apakah Perubahan Iklim Sebabkan Gempa Jadi Lebih Sering?

LSM/Figur
Daya Tarik Investasi Energi Terbarukan RI Lebih Rendah daripada Malaysia dan Vietnam

Daya Tarik Investasi Energi Terbarukan RI Lebih Rendah daripada Malaysia dan Vietnam

LSM/Figur
Mana yang Lebih Ramah Lingkungan, Pohon Natal Asli atau Buatan?

Mana yang Lebih Ramah Lingkungan, Pohon Natal Asli atau Buatan?

Pemerintah
Ekonom: Bioetanol Perlu, tapi Harganya Harus Terjangkau Masyarakat

Ekonom: Bioetanol Perlu, tapi Harganya Harus Terjangkau Masyarakat

LSM/Figur
Faktor Ekonomi Jadi Penyebab Kekerasan, Perempuan Wajib Berdaya

Faktor Ekonomi Jadi Penyebab Kekerasan, Perempuan Wajib Berdaya

Pemerintah
Pentingnya Kemampuan Literasi dan Numerasi bagi Siswa, Bukan Sekadar Bisa Baca atau Berhitung

Pentingnya Kemampuan Literasi dan Numerasi bagi Siswa, Bukan Sekadar Bisa Baca atau Berhitung

BrandzView
Ekspor Pertanian Sebabkan Dampak Negatif bagi Keanekaragaman Hayati

Ekspor Pertanian Sebabkan Dampak Negatif bagi Keanekaragaman Hayati

Pemerintah
Taburkan Debu Berlian ke Langit Bisa Dinginkan Suhu Bumi, Kok Bisa?

Taburkan Debu Berlian ke Langit Bisa Dinginkan Suhu Bumi, Kok Bisa?

Pemerintah
Punya Peran Vital, PGN Tanam Ribuan Mangrove di Mangkang Wetan Semarang

Punya Peran Vital, PGN Tanam Ribuan Mangrove di Mangkang Wetan Semarang

BUMN
IAI Terbitkan Peta Jalan Standar Pengungkapan Keberlanjutan, Perusahaan Bersiap Patuhi

IAI Terbitkan Peta Jalan Standar Pengungkapan Keberlanjutan, Perusahaan Bersiap Patuhi

LSM/Figur
Tanoto Foundation Wujudkan Kolaborasi Multipihak untuk Pendidikan Berkualitas

Tanoto Foundation Wujudkan Kolaborasi Multipihak untuk Pendidikan Berkualitas

BrandzView
Dukung Pendidikan Anak Prasejahtera, MSIG Life Bersinergi dengan ISCO Foundation

Dukung Pendidikan Anak Prasejahtera, MSIG Life Bersinergi dengan ISCO Foundation

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau