JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) ajak pendidik beri konseling tepat kepada korban bullying atau perundungan.
Salah satu cara konseling tepat bagi korban perundungan adalah penggunaan teknik ABC irrational belief.
Sekretaris Program Studi S1 Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya Nanda Rossalia memaparkan, teknik ini mengenali pikiran negatif atau irrational belief dari korban, saksi, atau pelaku.
Melalui teknik ini, irrational belief diubah menjadi rational belief. Teknik ini dapat mengubah cara menyikapi kejadian negatif yang terjadi.
“Untuk membantu korban bullying, seorang konselor harus memberikan konseling yang tepat dan dibutuhkan oleh korban dengan mengenali pikiran negatif apa yang dimiliki oleh korban sehingga dampak buruk dari bullying dapat dihindari,” ucap Nanda, Sabtu (15/4/2023).
Baca juga: Dukung Pendidikan Berkualitas, HK Sumbang Rp 10 Juta buat Mahasiswa IPB
Cara tepat lainnya menurut Founder Rumah Guru BK Ana Susanti adalah dengan menjalankan program roots berbasis data Comparitech.
Comparitech 2018 menyebut, sebanyak 82,8 persen kasus perundungan terjadi di sekolah. Fakta itu menjadikan sekolah sebagai lokasi paling banyak terdapat kasus perundungan.
Lantaran itulah, kata Ana, ada kebutuhan kerja sama semua pihak terkait, mencegah dan menangani kasus perundungan di sekolah.
Program Roots adalah kolaborasi Kemendikbud Ristek RI dan UNICEF Indonesia sejak 2017.
Awalnya, Program Roots berlangsung di wilayah Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, dan Papua Barat dengan fokus mengatasi perundungan di sekolah melalui pelibatan teman sebaya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.