Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Pembangkit Hidrogen, PLN Kolaborasi dengan Perusahaan Perancis

Kompas.com - 20/04/2023, 08:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi tantangan kenaikan kebutuhan energi pada masa mendatang, PT PLN (Persero) dan Hydrogen de France SA (HDF Energy) sepakat menjalin kolaborasi pengembangan teknologi hidrogen di Indonesia.

Penandatanganan dokumen kerja sama antara keduanya disaksikan oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Perancis Olivier Becht dan Dubes RI untuk Perancis Mohamada Oemar di Paris, Selasa (18/4/2023).

Menurut Oemar, kesepakatan antara PLN dan HDF ini bertujuan untuk membangun kerja sama dalam pengembangan bisnis hidrogen khususnya di sektor pembangkit.

“Kerjasama antara PLN dan HDF merupakan salah satu cara dalam menghadapi tantangan kenaikan kebutuhan energi pada masa mendatang dengan memanfaatkan energi terbarukan dan investasi terhadap solusi inovatif,” kata Oemar, seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Mengapa Hidrogen Penting untuk Transisi Energi?

Menteri Perdagangan Luar Negeri Perancis Olivier Becht menegaskan komitmennya untuk memajukan hubungan dengan Indoensia sebagai mitra strategis sesuai kebijakan Perancis di Indo-Pasifik.

“Pemerintah Perancis mendukung Indonesia dalam melakukan transisi energi dan untuk itu kami sangat mendukung kerja sama antara HDF dan PLN,” ujar Becht.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo menambahkan, PLN dan HDF memiliki komiten bersama dan memastikan hadirnya energi bersih yang andal dan terjangkau.

Melalui kolaborasi ini, PLN berencana untuk mempercepat pengembangan tekologi hidrogen di Indonesia serta mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

Darmawan juga mengatakan, pentingnya kegiatan penurunan emisi di sektor pembangkit. Karena itu, PLN akan terus mencari solusi inovatif dalam penyediaan energi yang lebih bersih untuk generasi mendatang.

“Kerja sama ini menandai era baru pemanfaatan energi terbarukan sebagai baseload dan menghadirkan listrik 24 jam dari berbagai sumber energi termasuk hidorgen. Kami berharap kolaborasi PLN dan HDF dapat memperkuat kerjasama bilateral indonesia dan Perancis," tutur Darmawan.

HDF merupakan pelopor pemanfaatan hidrogen di sektor pembangkit. Mereka mengembangkan dan mengoperasikan infrastruktur hidrogen berskala megawatt untuk memasok kebutuhan energi dengan memanfatkan energi terbarukan.

Kerja sama ini dapat mendorong percepatan pembangkit berskala megawatt yang menghasilkan listrik yang stabil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan ke jaringan 24/7 melalui pembangkit Renewstable®.

Pembangkit tersebut menggabungkan sumber energi terbarukan intermitten dari surya atau bayu dan penyimpan tenaga listrik jaangka panjang menggunakan hidrogren.

Pembangkit Renewstabel® merupakan pembangkit alternatif ramah lingkungan karena hanya memanfaatkan energi dari surya, bayu serta air untuk menghasilkan listrik yang stabil non-emisi.

Keunikan Renewstabel® terletak pada kemampuannya untuk berperan sebagai pembangkit baseload yang seluruhnya memanfaatkan energi terbarukan.

Selain itu, tim HDF memiliki sejumlah tenaga ahli dalam infrastruktur hidrogen dengan pengalaman selama 10 tahun.

Tim HDF akan mendukung PLN dalam peningktan kapasitas dan keterampilan terkait pemanfaatan hidrogen.

Direktur Asia HDF Energy Mathiew Geze menyatakan, Perusahaan merasa bangga dapat bermitra dengan PLN untuk mempercepat pengembangan pembangkit hidrogen di Indoensia.

“Pembangkit Renewstabel® kami dapat berkontribusi tergadap upaya dekarbonisasi di sektor pembangkit sambil mendukung agenda pemerintah terkait pembangunan di Indonesia timur," cetus Geze.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com