Pemanfaatan panas bumi secara tidak langsung adalah dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 2017, pemanfaatan panas bumi secara tidak langsung adalah kegiatan pengusahaan pemanfaatan panas bumi dengan melalui proses pengubahan dari energi panas dan/atau fluida menjadi energi listrik.
PLTP berfungsi untuk mengubah energi panas bumi menjadi energi listrik. Cara kerjanya pada prinsipnya sama dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yaitu memanfaatkan panas untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik.
Yang membedakan adalah PLTP memanfaatkan fluida dari sumber panas bumi untuk memutar turbin. Turbin ini kemudian memutar generator sehingga menghasilkan listrik.
Baca juga: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia Beserta Lokasinya
Untuk bisa mendapatkan fluida dari panas bumi, terlebih dulu harus mengebor sumur produksi panas bumi di lokasi yang memiliki potensi energi panas bumi. Kedalaman pengeboran biasanya 1.500 sampai 2.500 meter.
Dengan kedalaman itu, fluida panas bumi yang digunakan untuk PLTP tidak berasal dari air permukaan melainkan berasal dari sumur panas bumi, sebagaimana dilansir dari Kementerian ESDM.
Setelah mengebor, fluida yang ada di dalam sumur panas bumi dialirkan untuk menggerakkan turbin lalu memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik.
Setelah dialirkan untuk memutar turbin, fluida ini tidak langsung dibuang begitu saja, tapi dimasukkan lagi ke dalam bumi melalui sumur reinjeksi.
Fungsi dialirkannya kembali fluida ke dalam bumi adalah untuk menjaga keseimbangan fluida dan panas sehingga sistem panas bumi terus berkelanjutan.
Menurut Kementrian ESDM, hingga Desember 2021 potensi panas bumi di Indonesia sebesar 23,766 gigawatt (GW) atau 23.766 MW. Hingga 2021, ada 17 PLTP yang tersebar dan beroperasi aktif di Indonesia.
Baca juga: Potensi Panas Bumi di Indonesia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya