Pada dasarnya, katarak bisa menyerang siapa pun di segala usia dari sejak lahir, anak-anak, dewasa muda dan lanjut usia.
Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang berisiko tinggi terkena katarak:
Usia atau Penuaan
Bisa dikatakan bahwa usia merupakan faktor risiko yang paling utama untuk seseorang mengalami katarak, mengingat katarak adalah penyakit degeneratif. Artinya semakin bertambah usia, risiko terkena katarak menjadi semakin tinggi.
Katarak biasanya menyerang lansia di atas 50 tahun. Meskipun tidak menutup kemungkinan katarak juga dapat terjadi pada usia yang lebih muda.
Keturunan (herediter)
Riwayat keluarga juga merupakan faktor risiko untuk mengalami katarak. Apabila seseorang memiliki riwayat keluarga yang mengalami katarak, maka ia juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami katarak.
Darah tinggi (hipertensi)
Menurut laporan dari beberapa penelitian, tekanan darah tinggi atau hipertensi juga berkaitan dengan peningkatan kejadian katarak.
Baca juga: Cuaca Panas Melanda Indonesia, Berikut 3 Gangguan Kesehatan yang Mesti Diwaspadai
Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di dalam mata, termasuk stres oksidasi pada lensa mata sehingga dapat menyebabkan katarak.
Penyakit gula darah (diabetes mellitus)
Penderita diabetes memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami katarak dibandingkan orang pada umumnya.
Hal ini disebabkan ketika seseorang mengidap diabetes maka sorbitol (gula yang menumpuk karena glukosa) dapat menumpuk dan menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah di dalam mata yang berujung pada katarak.
Memiliki kebiasaan merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami katarak, terutama jika kebiasaan merokok sudah dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya