Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah yang Berisiko Mengalami Katarak?

Kompas.com - 28/05/2023, 09:35 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Katarak merupakan kondisi kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan penurunan tajam penglihatan. Penglihatan seseorang dengan katarak ibarat melihat pemandangan melalui jendela yang buram dan berkabut.

Selama ini katarak selalu diidentikkan dengan penyakit orang lanjut usia di atas 50 tahun.

Faktanya, katarak tidak hanya dialami oleh orang tua saja melainkan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalaminya.

Lalu, siapa saja yang berisiko terkena katarak? Dan seperti apa gejala katarak yang harus diperhatikan?

Dalam rilis KMN Eyecare yang ditinjau Dr. Maria Magdalena Purba, SpM, katarak umumnya terjadi pada orang lanjut usia. Hal ini disebabkan seiring bertambahnya usia (proses degenerasi) yang menyebabkan denaturasi protein pada lensa mata sehingga lensa menjadi keruh dan mengeras.

Baca juga: Mengenal Tujuan 3 SDGs: Kehidupan Sehat dan Sejahtera

Selanjutnya lensa yang keruh akan menghalangi cahaya yang masuk ke mata sehingga penglihatan menjadi buram. Lama-kelamaan bisa terjadi kebutaan akibat katarak.

Berdasarkan data statistik, gejala katarak ringan biasanya timbul antara usia 40-50 tahun dan persentase kejadian katarak dilaporkan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Akan tetapi, katarak juga sangat mungkin terjadi pada usia dewasa muda bahkan sejak bayi. 

Berikut klasifikasi jenis katarak berdasarkan usia yaitu:

1. Katarak senilis

Biasanya terjadi karena proses degenerasi (penuaan), lensa mata secara alami mengalami kekeruhan, penebalan dan penurunan daya akomodasi.

2. Katarak juvenil

Jenis katarak ini mengenai usia yang lebih muda yaitu di atas satu tahun hingga 23 tahun. Katarak ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan normal lensa.

3. Katarak kongenital

Terjadi kekeruhan pada lensa mata sejak lahir, biasanya disebabkan karena infeksi yang dialami oleh ibu saat masa kehamilan seperti toksoplasma, rubella, dan sebagainya.

Baca juga: Rumah Sehat BAZNAS Gelar Layanan Kesehatan Gratis 3.900 Pasien

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau