Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengingatkan semua pihak bahwa pengentasan stunting harus dilakukan secara bersama-sama.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan bahwa memerangi stunting wajib dilakukan bersama.

Hal tersebut disampaikan Hasto dalam kegiatan KKN ku Asik dan Keren dan Gerakan Percepatan Penurunan Stunting di Sumatera Barat melalui KKN Universitas Andalas (Unand) secara virtual di Padang, Sabtu (3/6/2023).

Baca juga: Berbagai Bahaya Akibat BAB Sembarangan, dari Penyakit hingga Stunting

Dalam pidatonya, Hasto mengatakan Indonesia mempunyai pekerjaan rumah untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) SDGs tahun 2030.

Target tersebut yakni menghilangkan kelaparan dan menurunkan risiko kekurangan gizi, mengurangi rasio angka kematian ibu, hingga menurunkan angka kematian neonatal.

Kepada mahasiswa Unand yang akan melaksanakan KKN dengan dan salah satu fokusnya pengentasan stunting, Hasto menjelaskan alasan stunting menjadi salah satu masalah serius yang perlu ditangani.

Anak yang dikategorikan stunting memiliki ciri fisik tubuh pendek sehingga tidak bisa atau tidak maksimal ketika bersaing dengan anak normal lainnya. Kemudian stunting juga memengaruhi kognitif dan anak stunting pada umumnya tidak sehat.

Baca juga: Paparan Asap Rokok Bisa Sebabkan Balita Stunting

"Sebab nantinya pada umur 40 hingga 50 tahun ia mengalami sentral obesitas atau gemuk tapi di tengah. Hal itu juga ditandai berbagai macam penyakit," ujarnya.

Pada kesempatan itu Hasto mengingatkan setiap anak yang terkena stunting dipastikan memiliki tubuh pendek, namun anak yang pendek belum tentu stunting.

Secara umum, terdapat tiga penyebab stunting yakni air susu ibu tidak sesuai kebutuhan, asupan anak tidak baik, dan pola asuh yang tidak baik hingga anak sering sakit.

Baca juga: HUT Ke-3, Indonesian Gastronomy Community Angkat Isu Pangan Lokal hingga Stunting

Berdasarkan data yang dirilis World Population Review pada 2022, Indonesia berada pada urutan 130 di dunia dalam hal negara dengan tingkat kecerdasan (IQ).

Urutan pertama ditempati Jepang, disusul Taiwan, Singapura, Hong Kong, China, Korea Selatan, Belarus, Finlandia, Liechtenstein, dan Jerman pada peringkat Ke-10.

Dalam riset yang dilakukan World Population Review tersebut Indonesia mendapat skor 78,49. Angka itu terpaut jauh dari Jepang dengan nilai 106,48.

Baca juga: Posyandu Perlu Diperkuat Demi Tangani Stunting

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau