Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Mereka juga menjajaki kemungkinan peralatan yang bisa "tumbuh di rumah" dan dapat digunakan untuk membuat struktur khusus. Ini semua adalah langkah kunci untuk mengubah jamur menjadi rumah masa depan.

“Miselium memiliki begitu banyak kualitas yang biasanya kita cari dalam bahan yang ditambang, terbuat dari batuan mineral atau terbuat dari bahan bakar fosil, semua busa yang kita kenal. Lebih dari itu miselium tanah lama,” lanjut peneliti PLP Labs.

Baca juga: Indonesia Jadi Negara Menjanjikan untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Jika miselium ini dikembangkan menjadi sebuah industri, akan berdampak signifikan terhadap dunia konstruksi yang selama ini bergantung pada beton.

Beton sendiri adalah bahan yang paling banyak dikonsumsi setelah air dengan dampak lingkungannya yang sangat besar. Beton juga diketahui menghabiskan pasokan pasir dunia, yang sering ditambang dari sungai.

Museum Sains Inggris melaporkan, memproduksi beton berbahan semen sama halnya dengan melakukan proses yang sangat berpolusi, membutuhkan banyak energi dan air. 

Sebab semen menghasilkan sekitar 2,5 miliar ton CO2 per tahun, atau sekitar delapan persen dari total CO2 global.

Selain itu, semen juga menghasilkan polutan udara berbahaya termasuk sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida.

Para ilmuwan pun terus bereksperimen dengan bahan dan metode baru untuk membuat beton yang dapat mengurangi dampak lingkungan.

Ini termasuk mengembangkan cara dengan menggunakan bahan limbah seperti abu, plastik daur ulang, dan serat alami, termasuk jamur untuk mengurangi ketergantungan beton pada sumber daya yang terbatas.

Mereka juga telah mengeksplorasi penyuntikan CO2 yang ditangkap ke dalam beton, dan dapat disimpan dengan aman.

Kemajuan seperti ini, bersama dengan penggunaan material yang inovatif seperti jamur, dapat membantu kita membangun masa depan yang lebih baik.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

Swasta
Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Swasta
Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan 'ESG Tech Environmental Services'

Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan "ESG Tech Environmental Services"

Swasta
PBB: Planet yang Sehat  Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

PBB: Planet yang Sehat Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

LSM/Figur
Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Pemerintah
Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah
Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Swasta
HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

Swasta
Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Pemerintah
Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

LSM/Figur
Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Pemerintah
China Berkomitmen Terapkan Tata Kelola Keanekaragaman Hayati

China Berkomitmen Terapkan Tata Kelola Keanekaragaman Hayati

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau