Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada! Gejala DBD Bukan Hanya Bintik Merah

Kompas.com - 08/06/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan.

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan RI melaporkan, akumulasi kasus DBD sepanjang 2022 mencapai 143.266 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 1.237 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara hingga minggu ke-19 tahun 2023, jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai 31.380 kasus dengan 246 kasus di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kondisi ini tentu perlu diwaspadai. Terlebih anak-anak, yang merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi terkena demam berdarah.

Baca juga: Vaksinasi Kurangi Risiko Kematian karena Demam Berdarah pada Anak

Untuk diketahui, infeksi DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang mengandung virus dengue, yakni DENV-1, 2, 3, 4.

Infeksi virus tersebut menyebabkan demam tinggi, mual, muntah, sakit kepala, hingga nyeri. Apabila infeksi telah menyebar ke otak, maka kondisinya menjadi sangat serius dan dapat menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, orang tua perlu meningkatkan upaya pencegahan dan pemantauan terhadap anak-anak guna mencegah timbulnya DBD.

Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah metode menguras, menutup, dan mendaur ulang (3M) barang yang menjadi lokasi nyamuk berkembang biak.

Kasus demam berdarah dengue di IndonesiaKementerian Kesehatan Kasus demam berdarah dengue di Indonesia
Langkah lainnya adalah dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan sebagainya.

Selain melakukan langkah preventif, orang tua juga perlu mengetahui gejala awal infeksi demam berdarah sehingga dapat mengambil langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Baca juga: Butuh Lebih Banyak Pemimpin Perempuan di Kesehatan Demi Capai Tujuan SDGs

Salah satu tanda infeksi DBD adalah munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Namun menurut dr. Yanuar Saputra Widjaja, M.Kes, Sp.A, dokter spesialis anak dari RS Lira Medika Karawang munculnya bintik-bintik merah bukan satu-satunya ciri DBD.

“Sekarang bintik sudah enggak jadi gejala pasti (munculnya DBD). Ada yang demam panas enggak bintik, itu (terkena) demam berdarah,” kata Yanuar dalam sesi Live Instagram bersama Doodle Exclusive Baby Care beberapa waktu lalu.

dr. Yanuar Saputra Widjaja, M.Kes, Sp.A, dokter spesialis anak dari RS Lira Medika KarawangDoodle dr. Yanuar Saputra Widjaja, M.Kes, Sp.A, dokter spesialis anak dari RS Lira Medika Karawang
Yanuar menjelaskan, penegakan diagnosis DBD dilakukan apabila didapati tanda-tanda berupa demam selama 2-5 hari, pembesaran kelenjar atau hati, serta munculnya tanda-tanda perdarahan seperti mimisan atau perdarahan kulit.

Beberapa pasien juga dapat mengalami mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Jika gejala-gejala tersebut muncul, maka perlu dicurigai adanya demam berdarah.

Segera berobat jika demam 3 hari

Penyakit DBD dapat menimbulkan korban jiwa apabila tidak segera ditangani dengan benar. Oleh karena itu, Yanuar menyarankan agar orang tua segera membawa anak berobat jika mengalami demam yang tak kunjung turun selama 3-4 hari dan telah diberikan obat.

Menurutnya, tak ada salahnya orang tua mencurigai anak terkena infeksi DBD tanpa harus menunggu timbul bintik-bintik merah pada kulit terlebih dahulu. Ini karena, munculnya bintik-bintik merah merupakan tanda apabila jumlah trombosit sudah menurun.

“Jadi kalau misalnya sudah datang ke rumah sakit dengan kondisi sudah perdarahan di bawah kulit, sudah bintik-bintik merah, itu sebenarnya sudah terlambat," imbuh Yanuar.

Jika sudah perdarahan di bawah kulit, itu artinya trombositnya sudah menurun. Selanjutnya, dokter akan meminta pasien untuk memeriksa darah.

Yanuar menjelaskan, ketika gejawal awal DBD tak terdeteksi, berisiko menimbulkan perdarahan seperti mimisan atau muntah darah.

Kondisi ini bisa diikuti dengan turunnya jumlah trombosit dalam tubuh hingga di bawah 100.000. Jika hal ini terjadi, maka anak bisa mengalami penurunan kesadaran bahkan kematian.

“Jadi sebisa mungkin kalau misalnya sudah demam 3 hari tidak ada perbaikan, segera bawa berobat,” tuntas Yanuar.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau