JAKARTA, KOMPAS.com - PT Phapros Tbk (PEHA) membukukan lonjakan laba 143 persen sepanjang 2022. Dengan perolehan ini, Perseroan yang merupakan bagian dari Holding BUMN Farmasi ini leluasa membagikan dividen sebesar 40 persen senilai Rp 13,37 per lembar saham.
Angka ini lebih tinggi enam persen ketimbang tahun buku 2021 yaitu sebesar Rp 7,9 per lembar saham.
Direktur Utama PEHA Hadi Kardoko mengungkapkan, selama tahun 2022 perusahaan mencatat kinerja finansial dan non finansial yang cukup baik.
Perseroan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 11 persen serta laba signifikan dengan jumlah kategori produk jual bebas, obat resep, obat generik, hingga alkes.
Menurut Hadi, tahun 2022 merupakan tahun pertumbuhan ekspansif bagi Perusahaan. Dari aspek perluasan pasar, inovasi produk, jumlah produksi dan lainnya, menghasilkan kinerja yang positif dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: Phapros Perluas Pengembangan Produk Melalui Inovasi dan Kolaborasi
"Kunci yang kami lakukan ada dua hal, yaitu efisiensi biaya di segala lini melalui efektifitas operasional. Selebihnya, ditopang dengan business excellence, organizational excellence dan digitalisasi,” ungkapnya.
Selain kinerja yang fantastis dari pertumbuhan laba tahun berjalan serta penjualan, kinerja PEHA juga ditunjukkan dari pertumbuhan kas atau setara kas yang meningkat hingga 57 persen pada akhir 2022 dibanding 2021.
Dengan melihat kinerja tahun lalu yang meningkat tajam, Hadi optimistis tahun 2023 ini PEHA bisa tumbuh lebih baik dari sisi keuangan maupun peluang pasar.
"Dengan demikian, Perusahaan mampu memberikan imbal balik yang lebih baik kepada pemegang saham atau investor, karyawan ataupun stakeholder lainnya," imbuh Hadi.
Tahun lalu, PEHA meluncurkan 12 produk baru pada kelas terapi antihipertensi, antibiotik, antiemetik dan multivitamin.
Baca juga: Sambut Mudik 2023, Phapros Siapkan Puluhan Ribu Paket dan Posko Antimo
Sedangkan produk alat kesehatan, PEHA merilis bone fill di segmen ortopedi yang merupakan jenis bubuk hasil hilirisasi riset bersama RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang bisa digunakan untuk implan gigi.
Dengan semakin banyaknya kebutuhan masyarakat dan tenaga medis terhadap produk obat berkualitas, maka PEHA juga ikut berkontribusi dengan merilis produk terbaru berbasis riset dan penelitian.
Strategi bisnis 2023
Tahun ini perusahaan akan memfokuskan startegi pada penataan portofolio produk perusahaan, optimalisasi anak perusahaan serta penataan operasional pemasaran.
"Selain itu, kami juga akan menguatkan finansial perusahaan dan kolaborasi serta sinergi dengan beberapa mitra strategis guna mendukung pengembangan bisnis perusahaan yang lebih inovatif,” tambah Hadi.
Transformasi digital dan pengembangan sumber daya manusia juga menjadi bagian dari grand strategy perusahaan pada 2023 ini.
Termasuk transformasi operasional dengan melakukan digitalisasi pada rantai pasokan dan proses produksi, serta mengoptimalkan penjualan melalui e- commerce yang terus dilakukan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya