TANGERANG, KOMPAS.com - Super Indo kembali meluncurkan program pengurangan sampah kemasan plastik bekerja sama dengan Waste Hubs (Wahu) Indonesia.
General Manager of Corporate Affairs & Sustainability Lion Super Indo Yuvlinda Susanta mengatakan, sejatinya program ini telah dimulai sejak 2006.
"Super Indo juga melakukan edukasi kepada konsumen untuk tidak menggunakan kemasan atau kantong plastik keresek saat berbelanja," kata Yuvlinda saat peluncuran poin pengumpulan sampah di Super Indo Pinang, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (8/6/2023).
Berlanjut pada 2010, Perusahaan menginisiasi penggunaan kardus bekas bungkus produk consumer goods yang dijual di Super Indo sebagai pembungkus belanjaan konsumen.
Baca juga: Agincourt Resources Tingkatkan Daur Ulang Sampah Plastik 64 Persen
Kemudian, pada kurun 2012-2013, Super Indo memberikan insentif berbentuk cashback untuk kemasan plastik yang bisa diperbarui.
Selanjutnya pada 2022, Perusahaan bekerja sama dengan produsen P&G dan platform ekonomi sirkular Octopus memulai pengumpulan sampah kemasan plastik.
"Kerja sama ini dilakukan di Super Indo wilayah DKI Jakarta," kata Yuvlinda.
Saat ini, ada dua poin pengumpulan sampah kerja sama keduanya yakni di Super Indo Pinang dan satu di Super Indo Wibawa Mukti di Jatiasih, Kota Bekasi.
"Masyarakat bisa datang ke lokasi poin dan menukarkan sampah dengan uang elektronik," kata Project Manager Waste Hubs (Wahu) Indonesia Hery.
Baca juga: Cara Unilever Tangani Sampah Plastik dari Hulu ke Hilir
Ada tiga kategori sampah kemasan plastik yang dihargai dengan uang per kilogramnya.
Pertama adalah sampah plastik campuran seperti botol sampo dan sebagainya seharga Rp 2.500 per kilogram.
Kedua, sampah botol plastik PET untuk kemasan minuman berkarbonasi maupun air minum dalam kemasan (AMDK) dengan banderol Rp 4.500 per kilogram.
Ketiga, sampah kemasan plastik berlogo Super Indo 365 dengan harga Rp 5.000 per kilogram.
Semua sampah plastik yang terkumpul akan dijual ke industri daur ulang untuk dijadikan bahan bernilai tambah.
Ada pun kapasitas penyerapan sampah kemasan plastik pada setiap poin pengumpulan adalah 50 ton per bulan.
Poin pengumpulan sampah baik di Pinang dan Wibawa Mukti Jatiasih buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai dengan 18.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya