KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah teknologi yang mengubah energi aliran air menjadi energi listrik.
Cara kerja PLTA adalah energi potensial dari aliran air dimanfaatkan untuk memutar turbin.
Turbin ini kemudian menghasilkan energi mekanik yang memutar generator, sehingga terciptalah energi listrik.
Baca juga: Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Komponennya
Dalam konstruksi PLTA biasanya termasuk membangun bendungan untuk menampung sumber daya air. Bendungan ini juga bisa difungsikan sebagai pengatur irigasi.
PLTA adalah energi bersih yang tidak menghasilkan emisi karbon karena memanfaatkan potensi energi air.
Meski demikian, setiap teknologi pasti ada kelebihan dan kekurangannya, tak terkecuali PLTA. Berikut kelebihan dan kekurangan PLTA dilansir dari berbagai sumber.
Baca juga: Bukaka Jamin Smelter Nikel Tahap II Palopo Ramah Lingkungan, Andalkan Listrik PLTA
PLTA memiliki beberapa kelebihan, berikut di antaranya.
PLTA tidak menghasilkan emisi karena tidak membakar bahan bakar. PLTA memanfaatkan potensi energi terjunan air dari bendungan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik.
PLTA juga merupakan salah satu sumber energi terbarukan karena memanfaatkan aliran air.
Air untuk PLTA bersumber dari bendungan yang menyimpan cadangan air dalam jumlah yang besar. Oleh karenanya, PLTA andal karena tidak bergantung dengan cuaca seperti energi terbarukan lainnya seperti energi angin atau surya.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
PLTA bersifat fleksibel. Pasalnya, PLTA bisa dengan cepat bisa menghasilkan listrik bila dioperasikan secara langsung. PLTA dapat menyediakan daya cadangan listrik yang penting jika pemadaman atau gangguan listrik besar.
Biaya operasional PLTA murah dan memiliki ketahanan infrastruktur yang tinggi bila dibandingkan sumber energi lainnya. Biaya konstruksi bahkan dapat dikurangi dengan menggunakan struktur yang sudah ada sebelumnya seperti jembatan, terowongan, dan bendungan.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pembangunan PLTA biasanya membangun bendungan, atau sebaliknya. Keberadaan bendungan ini berpotensi menjadi tempat rekreasi atau wisata. Air di bendungan juga bisa dimanfaatkan sebagai pengatur irigasi dan pencegah banjir.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Bumi
PLTA memiliki beberapa kekurangan, berikut di antaranya.
Pembangunan bendungan untuk PLTA dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan ekosistem sekitar.
Pembangunan bendungan mengubah aliran alami air yang berdampak pada pergerakan dan migrasi hewan air serta perkembangbiakannya. Hal ini juga berpotensi menyebabkan kepunahan beberapa spesies.
Proyek pembangunan waduk skala besar yang berada di permukiman menggusur bangunan dan rumah-rumah yang sudah terlebih dulu ada. Ada beberapa kasus di mana permukiman ditenggelamkan menjadi waduk.
Biaya investai untuk membangun bendungan dan PLTA skala besar dinilai tinggi, terutama bila terletak di permukiman.
Sumber energi utama PLTA adalah air. Masalahnya, perubahan iklim dapat memengaruhi siklus air seperti berkurangnya curah hujan hingga kekeringan.
Bila debit air berkurang karena perubahan iklim, maka akan berdampak pula terhadap kinerja PLTA.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Energi Surya
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya