Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Bacaan, Solusi Kabupaten Tana Tidung Atasi "Learning Loss"

Kompas.com, 13 Juni 2023, 11:00 WIB
Josephus Primus,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Vamelia lantas menjalankan program satu desa satu TBM melalui TP PKK.

Vamelia menyadari, desa-desa di KTT adalah desa terpencil, sehingga orangtua membawa anak mereka bekerja di ladang. Alasan itu membuat banyak anak tidak bersekolah.

Bersama tim, Vamelia menjemput anak-anak untuk bermain dan belajar di TBM setempat. 

TP PKK juga membuka TBM untuk ibu-ibu yang masih buta huruf. Di TBM, para ibu itu belajar membaca.

Vamelia melakukan sosialisasi pemulihan pembelajaran (learning recovery) melalui dua jalur yakni sekolah dan masyarakat.

Baca juga: Ciptakan Lingkungan Pendidikan Toleran, Peran Guru Harus Diperkuat

Realisasi pemulihan itu berupa penggunaan karakteristik kurikulum merdeka mulai dari asesmen hingga pembelajaran terdiferensiasi, serta peningkatan kapasitas guru, kepala sekolah, dan pengawas.

Pada jalur masyarakat ada pemulihan melalui pembentukan TBM yang melibatkan unsur pengurus PKK desa, tokoh agama, tokoh adat, dan pemuda-pemudi.

Dukungan Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa (DD), dan anggaran PKK Tana Tidung menjadi penyokong program dan operasionalisasi TBM.

Anggaran pembelian buku untuk TBM berasal dari dana pemerintah setempat untuk edisi 2023. Setiap desa mengalokasikan Rp 15 juta untuk membeli buku anak.

Masing-masing TBM desa akan memiliki koleksi buku yang berbeda.

Selain itu, agar anak tidak bosan membaca buku yang sama, Vamelia menyiasati dengan memutar koleksi buku dari TBM ke TBM lain. 

Rotasi buku ini dimulai antar TBM di kecamatan yang sama. Dengan demikian, semua koleksi buku dapat digunakan ke semua TBM di 32 desa yang ada di KTT.

Selanjutnya, kesejahteraan para pengelola TBM juga mendapat perhatian.

Baca juga: 3 Pesan Kunci Majukan Pendidikan dari Rakernas LPTNU

Bupati KTT pun telah menerbitkan aturan yang memfasilitasi program TBM: Pertama, para kader PKK yang mengajar di TBM mendapatkan insentif sebesar Rp 300.000 per bulan.

Kedua, setiap TBM mendapat pengadaan buku senilai Rp 15 juta. Ketiga, biaya operasional di TBM diberikan sebesar Rp 5 juta.

Kini program mengatasi learning loss mulai menunjukkan hasil positif.

Hasil asesmen diagnostik membaca untuk siswa kelas awal dan kelas tinggi pada periode 2022/2023, menunjukkan terjadinya pemulihan pembelajaran.

Dalam waktu enam bulan sebanyak 53 persen siswa bisa lulus kompetensi literasi dasar meliputi mengenal kata, suku kata, dan kata.

Sedangkan di kelas tinggi, dalam waktu enam bulan sebanyak 71 persen siswa telah mencapai kompetensi membaca mandiri dan memampu menjawab pertanyaan ekplisit dan implisit. Pengukuran ini melibatkan 1.704 siswa SD.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau