Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Mitos Pemanasan Global dan Perubahan Iklim Beserta Fakta Penyangkalnya

Kompas.com - 17/06/2023, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Faktanya, selama 35 tahun terakhir jumlah energi dari matahari yang mencapai Bumi telah berkurang. Namun, suhu masih terus naik.

Ini berarti ada faktor-faktor lain yang berperan, yaitu efek rumah kaca yang diperkuat oleh aktivitas manusia.

4. Mitos 4: Tidak semua ilmuwan setuju perubahan iklim disebabkan manusia

Meskipun pertanyaan tersebut ada benarnya, namun mitos ini sangat menyesatkan. Perdebatan di kalangan ilmuwan memang sering terjadi.

Namun, sejauh ini konsensus mengenai perubahan iklim telah menunjukkan bahwa sekitar 97 persen ahli iklim setuju bahwa manusia menyebabkan pemanasan global.

Studi terkomprehensif yang paling baru menunjukkan, semakin tinggi keahlian di antara ilmuwan yang disurvei, semakin sepakat mereka bahwa manusia bertanggung jawab atas pemanasan global.

Baca juga: Jenis-jenis Gas Rumah Kaca dan Penyumbang Terbesarnya, Penyebab Pemanasan Global

5. Mitos 5: Dampak pemanasan global dan perubahan iklim tidak begitu buruk

Perubahan iklim sangat berdampak terhadap kenaikan suhu dan permukaan laut yang cepat, dikombinasikan dengan peristiwa cuaca ekstrem, kepunahan massal, dan kerusakan ekologi.

Konsekuensi lain dari pemanasan global adalah kelangkaan pangan, krisis air, migrasi massal, zona-zona tak layak huni yang makin luas, pandemi yang lebih sering terjadi, hingga superbug yang resisten terhadap obat.

Selain itu, ada kebutuhan untuk beradaptasi dengan semua hal di atas dengan biaya ekonomi yang sangat tinggi serta implikasi sosial, politik, dan budaya.

6. Mitos 6: Tidak ada yang bisa kita perbuat

Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah perubahan iklim lebih lanjut. Solusinya sederhana: kurangi emisi GRK.

Solusi tersebut ditekankan oleh para ilmuwan sejak 1960-an. Dan seperti halnya pada waktu itu, solusi untuk mengurangi emisi GRK masih sangat relevan hingga hari ini.

Namun, seberapa besar kita perlu mengurangi emisi kita? Dalam laporan tahun 2018, IPCC dengan tegas menekankan perlunya mencapai nol emisi karbon pada 2050.

Untuk mencegah suhu naik 1,5 derajat celsius, kita perlu mulai mengurangi emisi sekitar 7,6 persen setiap tahun hingga 2030.

7. Mitos 7: Semua sudah terlambat

Dari semua mitos dan kebohongan yanga da tentang pemanasan global dan perubahan iklim, pernyataan yang menyebutkan bahwa semua sudah terlambat mungkin adalah yang paling berbahaya.

Untuk digarisbawahi: semuanya belum terlambat.

Jika kita ingin mencegah perubahan iklim menjadi semakin tidak terkendali, kita perlu bertindak sekarang. Kita harus terus bersuara dan mulai menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan peduli lingkungan.

Perubahan dari diri sendiri bisa dimulai dari pola makan, pilihan moda transportasi, hingga menghemat konsumsi energi di rumah. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan sekarang ini untuk menjadi bagian dari perubahan.

Baca juga: Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau