Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Saat Jakarta terus diliputi polusi dan kualitas udara yang buruk, Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, justru mengalami perbaikan kualitas udara.

Menurut laporan dari The United Nations Environment Programme (UNEP), Daerah Ibu Kota Seoul berhasil mengurangi polusi udara secara signifikan antara 2005 hingga 2020.

Daerah Ibu Kota Seoul terdiri atas Seoul, Incheon, dan Gyeonggi. Antara 2005 hingga 2021, rata-rata partikel PM 10 menurun sekitar 30 persen hingga 2021 di Daerah Ibu Kota Seoul.

Baca juga: Saat Jakarta Terus Diracuni Polusi, Kualitas Udara Seoul Justru MeningkatBaca juga: Udara Jakarta Tidak Sehat, Pakar: Batasi Kendaraan Pribadi dan Perluas RTH

Daerah Ibu Kota Seoul juga telah mencapai peningkatan kualitas udara yang signifikan, termasuk penurunan konsentrasi PM 2,5 selama dua dekade terakhir.

Kondisi kualitas udara di Daerah Ibu Kota Seoul tersebut dinilai meningkat, mengingat kawasan metropolitan identik dengan polusi udara karena aktivitas industri dan transportasi.

Lantas, apa saja resep Daerah Ibu Kota Seoul berhasil meningkatkan kualitas udaranya dan bisa dicontoh oleh Jakarta?

Dilansir dari publikasi UNEP berjudul Achieving clean air for blue skies in Seoul, Incheon and Gyeonggi, Republic of Korea, berikut strategi yang diterapkan untuk memperbaiki kualitas udara di sana.

Baca juga: Dari Mana Saja Sumber Polusi Udara Jakarta?

  1. Menyusun kerangka hukum kuat yang mengatur manajemen kualitas udara di Seoul, Incheon, dan Gyeonggi disertai pendanaan yang memadai. Selain itu,
  2. Menyediakan data yang kuat serta proyeksi jangka panjang tentang polusi udara di Seoul, Incheon, dan Gyeonggi.
  3. Gencar mendemonstrasikan dampak negatif dari polusi udara terhadap kesehatan manusia di Seoul, Incheon, dan Gyeonggi.
  4. Penerapan langkah-langkah mitigasi kunci di sektor-sektor utama penyumbang emisi.
  5. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mencapai peningkatan kualitas udara.
  6. Pengembangan kebijakan kawasan yang spesifik dan khusus untuk pengelolaan kualitas udara.

Baca juga: Inovasi Pabrikan Otomotif Dianggap Tekan Pencemaran Udara

Contoh keberhasilan

Selain menyusun kerangka hukum yang kuat, Pemerintah Korea Selatan juga membuat seperangkat peralatan yang komprehensif untuk melacak konsentrasi dan emisi polusi udara di Daerah Ibu Kota Seoul.

Dari peralatan tersebut dapat diketahui siapa atau pihak mana yang bertanggung jawab atas setiap polusi yang ada di Daerah Ibu Kota Seoul.

Laporan dari UNEP menyebutkan, investasi sebesar 9 miliar dollar AS disuntikkan ke Seoul, Incheon, dan Gyeonggi antara 2007 hingga 2020 untuk mendukung upaya manajemen kualitas udara.

Baca juga: 7 Cara Mengurangi Polusi Udara yang Berbahaya bagi Kesehatan

Sebanyak 56 persen dari investasi tersebut digunakan untuk mengurangi emisi dari sektor transportasi.

Dalam publikasi UNEP tersebut, Daerah Ibu Kota Seoul dapat menjadi studi kasus keberhasilan bagaimana kota metropolitan memperbaiki kualitas udaranya.

UNEP menyebutkan, keberhasilan Daerah Ibu Kota Seoul dapat menjadi bahan pembelajaran untuk memajukan manajemen kualitas udara di kota atau negara lain.

Baca juga: 7 Efek Polusi Udara untuk Kesehatan Kulit dan Cara Mencegahnya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Perum Perhutani Bakal Tanam 24 Juta Pohon

Pemerintah
Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Peneliti BRIN Kembangkan Bahan Bakar Pesawat Berbahan Minyak Kelapa

Pemerintah
Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Inggris Janjikan Dana Iklim 2 Miliar Poundsterling untuk Negara Berpendapatan Rendah

Pemerintah
Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Jembatani Keterbatasan lewat Kesetaraan Pendidikan, MMSGI Bantu Akses Pendidikan di Desa-desa Kaltim

Swasta
InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

InJourney dan RBF Dorong Inisiatif Pertanian Berkelanjutan di Prambanan Jateng

BUMN
NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

NASA Investasi 11,5 Juta Dollar AS untuk Rancang Pesawat Rendah Emisi

Pemerintah
Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Perempuan Berperan Penting Atasi Perubahan Iklim, Penggerak Solusi Inovatif

Pemerintah
IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

IBM: India Memimpin dalam Keberlanjutan Berbasis Akal Imitasi

Swasta
Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Perjanjian Polusi Plastik Global di Korea Selatan Gagal Capai Kesepakatan

Pemerintah
BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

BMKG: Tebal Es Pegunungan Jayawijaya Tinggal 4 Meter

Pemerintah
Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Krisis Kemanusian akibat Konflik di Suriah, Anak-Perempuan Banyak Jadi Korban

Pemerintah
COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai

Pemerintah
PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

PBB Desak Pemimpin Dunia Segera Bisa Akhiri AIDS pada 2030

Pemerintah
Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Mahkamah Internasional Buka Sidang Perubahan Iklim Terbesar, Ini Pembahasannya 

Pemerintah
Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

Degradasi Lahan Semakin Cepat, Capai 1 Juta Km Persegi per Tahun

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau