Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pada 2015, PBB menyusun sebuah program pembangunan berkelanjutan atau lazim dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini diharapkan bisa tercapai pada 2030 mendatang.

SDGs, melansir situs web Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), adalah komitmen bersama untuk mencapai kesejahteraan masyarakat sekaligus tetap melestarikan lingkungan. Program ini memiliki prinsip universal, integrasi dan inklusif, untuk meyakinkan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal.

Demi turut menyemarakkan SDGs, KG Media melakukan riset untuk mengetahui ketertarikan pembaca terhadap program ini. Hasil riset diharapkan bisa menjadi referensi bagi para pemegang keputusan untuk ikut ambil bagian dalam menjalankan misi mulia SDGs.

Survei kuantitatif lebih dulu dilaksanakan pada 10-21 Mei 2023 secara daring melalui widget, media sosial, dan native polling di seluruh unit KG Media. Sebanyak 5.620 responden yang berpartisipasi berasal dari berbagai usia dan gender dan dari pembaca KG Media selama satu tahun terakhir.

Sedangkan riset kualitatif dijalankan dengan jumlah responden 5 orang yang dipilih secara acak. Riset kualitatif dilaksanakan secara daring dengan in depth interview pada 24-25 Mei 2023.

Baca juga: SDGs: Pengertian, Sejarah, dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Kesadaran dan wawasan pembaca KG Media terhadap isu SDGs

Menurut hasil temuan KG Media, sebanyak 40 persen pembaca sudah mengikuti isu-isu sosial/lingkungan/etika bisnis. Mereka memperhatikan program atau kinerja perusahaan terkait SDGs, dan juga aktif dalam aktivitas sosial dan/atau lingkungan.

Namun jika dilihat berdasarkan jenis kelamin dan usia, perempuan ternyata lebih peduli terhadap isu SDGs dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan, pembaca di usia 18-34 tahun lebih peduli pada isu SDGs bila dibandingkan dengan pembaca di usia lebih dari 35 tahun.

Pembaca usia muda lebih tertarik dengan isu pendidikan karena mereka sedang atau berencana akan melanjutkan studinya. Sedangkan usia pembaca di atas 35 tahun lebih tertarik pada isu kesehatan dengan fokus kesehatan anak dan keluarga.

Kemudian, aktivitas yang paling banyak dilakukan pembaca adalah kerja bakti lingkungan. Mereka juga cenderung lebih banyak melakukan kegiatan komunal dibandingkan personal. Tak hanya itu, pembaca muda ternyata lebih aktif dalam kegiatan sosial dan/lingkungan dibanding pembaca dewasa.

Baca juga: Mengenal 17 Tujuan SDGs Pembangunan Berkelanjutan Beserta Penjelasannya

Isu SDGs berpengaruh terhadap keputusan pembelian

Salah satu hal menarik yang ditemukan dalam survei ini adalah bahwa isu SDGs berpengaruh pada kebiasaan pembaca mengonsumsi suatu produk.

Nyatanya, apabila sebuah merek menerapkan isu SDGs dan calon konsumen mengetahui aktivitasnya, maka sangat dimungkinkan mereka akan membeli dan bahkan merekomendasikan produk dari merek tersebut.

Dalam hal ini, pembaca muda menjadi kelompok yang paling merekomendasikan produk SDGs (18-34 tahun).

Peluang juga semakin terbuka lebar karena ternyata 54 persen pembaca berani untuk membayar lebih untuk merek yang menerapkan SDGs. Sebanyak 68 persen pembaca juga bersedia untuk berpindah dari merek langganan mereka kepada merek yang menerapkan SDGs.

Lebih dalam, isu SDGs yang paling banyak diminati adalah isu lingkungan. Sebab, dampak dari isu lingkungan dirasa lebih "terlihat" dibandingkan isu sosial. Menurut pembaca, dampak dari masalah lingkungan dapat dirasakan langsung saat itu juga.

Artinya, kegiatan lingkungan perusahaan bisa langsung dirasakan. Secara psikologis, konsumen juga merasa puas karena telah ikut berkontribusi secara tidak langsung terhadap isu lingkungan.

Baca juga: 4 Pilar SDGs di Indonesia

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau