Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Merawat PLTS Atap?

Kompas.com - 30/06/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comPembangkit listrik tenaga surya (PLTS) semakin populer. Banyak keluarga dan rumah tangga sudah memasang PLTS sendiri.

Biasanya, pemasangan PLTS oleh keluarga atau rumah tangga sudah diinstalasi di atap rumah, sehingga familiar disebut sebagai PLTS atap.

Memasang PLTS atap kini sudah semakin mudah karena ada banyak badan usaha dan jasa yang menawarkan instalasinya.

Jika sudah terpasang, muncul pertanyaan bagaimana cara merawat PLTS atap supaya tahan lama? Berikut tip merawat PLTS atap sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: PLTS Atap Harus Dipasang Miring, Ini Alasannya

Kebersihan PLTS atap

Dilansir dari Panduan Perencanaan dan Pemanfaatan PLTS Atap di Indonesia yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan donor AS USAID, perawatan PLTS atap sebenarnya cukup mudah.

Bila Anda pemiliki PLTS atap atau hendak memasang PLTS atap, Anda dapat membersihkan panel surya yang terpasang secara berkala.

Partikan panel surya atau PLTS atap tetap bersih dari kotoran dan menjaga supaya tidak ada bayangan yang menghalanginya.

PLTS atap yang kotor dapat mengganggu kinerjanya dalam menyerap sinar matahari sehingga dayalistrik yang dihasilkan tidak optimal.

Baca juga: Bolehkah Memasang PLTS Atap On-Grid Sendiri?

Pastikan tidak ada kabel yang terlepas

Anda bisa memperhatikan kinerja sistem PLTS atap dengan memastikan bahwa tidak ada rangkaian kabel tidak ada yang terlepas.

Anda juga bisa memonitor banyaknya listrik yang dihasilkan pada kondisi sinar matahari optimal dari waktu ke waktu.

Perhatikan anomali tagihan listrik

Tip ini khusus untuk PLTS atap on-grid atau yang terhubung dengan jaringan listrik PLT PLN. Kompensasinya adalah menghemat tagihan listrik.

Jika sistem PLTS atap tidak dilengkapi dengan sistem monitoring terkomputerisasi, Anda perlu memperhatikan jika ada anomali perhitungan tagihan listrik dari PT PLN.

Jika terdapat anomali dalam perhitungan tagihan listrik dari PT PLN, Anda perlu menghubungi badan usaha yang memasang PLTS atap di rumah Anda.

Baca juga: Ingin Pasang PLTS Atap On-grid? Ini Komponen yang Dibutuhkan

Perawatan rutin oleh teknisi ahli

Agar PLTS atap tetap optimal dan maksimal hingga masa pakainya terlampaui, sangat penting untuk mengontak teknisi asli dari badan usaha yang memasang PLTS atap di rumah Anda.

Teknisi dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh, pemeliharaan, dan perbaikan jika diperlukan.

Dilansir dari Forbes, perawatan rutin PLTS atap hanya membutuhkan perawatan rutin oleh teknisi sebanyak dua hingga empat kali dalam seathun.

Perhatikan pembersihan PLTS Atap

Jika Anda ingin membersihkan PLTS atap secara rutin, baiknya perhatikan beberapa hal yang tidak boleh dipakai.

Pasalnya, bila barang-barang ini dipakai, justru akan menurunkan kinerja PLTS atau bahkan merusaknya.

Berikut hal-hal yang harus dihindari ketika ingin membersihkan PLTS, sebagaimana dilansir dari Conserve Energy Future.

Baca juga: Sebelum Pasang PLTS di Rumah, Baiknya Lakukan 3 Persiapan Ini

  • Sabun dan deterjen

Jangan membersihkan PLTS dengan sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen justru dapat merusak panel surya karena mengandung banyak pelarut yang juga dapat menyebabkan goresan.

  • Air yang sangat dingin

Menuangkan air yang sangat dingin ke permukaan PLTS atap sangat berbahaya. Menuangkan air yang sangat dingin dapat menyebabkan kejutan fotovoltaik. Ini dapat menyebabkan kerusakan besar pada panel.

  • Spons kasar

Menggunakan spons yang kasar dan abrasif dapat menyebabkan goresan dan bekas pada PLTS. Maka, sebaiknya gunakan lap dengan permukaan halus saat membersihkan PLTS.

  • Air bertekanan tinggi

Membersihkan panel surya dengan air bertekanan tinggi dapat melemahkan sambungan panel. Sebaiknya, gunakan guyuran air dengan tekanan rendah.

Baca juga: Daftar Negara Dunia dengan PLTS Terbesar, China Nomor Satu

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Pemerintah
IEEFA Sebut 'Power Wheeling' Bisa Dorong Investasi Hijau

IEEFA Sebut "Power Wheeling" Bisa Dorong Investasi Hijau

LSM/Figur
Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Pemerintah
Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau