Sistem manajemen lingkungan perintis bandara telah menghasilkan banyak keberhasilan. Pada tahun 2015, ia mengalihkan lebih dari 2.100 ton sampah kota dari TPA.
Di seluruh operasi bandara, lebih dari 200 ton sampah organik dibuat kompos setiap tahun, dan banyak stasiun untuk mengisi ulang botol air berserakan di seluruh terminalnya.
Gerbang penumpang Denver menawarkan sumber energi plug-in ke pesawat, memungkinkan mereka mematikan unit daya tambahan untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi polusi suara.
7. Boston Logan, Amerika Serikat
Bandara Internasional Boston Logan menampilkan terminal udara pertama di dunia yang memenangkan akreditasi Kepemimpinan dalam Desain Energi dan Lingkungan, yang sejak itu menjadi tanda kualitas yang menentukan untuk sektor ini.
Terminal A-nya menampilkan permukaan atap dan trotoar yang dirancang untuk memantulkan panas dari bangunan, serta perlengkapan kamar mandi beraliran rendah untuk menghemat air.
Otoritas Pelabuhan Massachusetts (Massport) menginvestasikan 6,3 juta dolar AS untuk memperbaiki salah satu landasan pacu bandara dengan aspal ramah lingkungan, yang dapat dipanaskan pada suhu yang jauh lebih rendah selama konstruksi.
Massport mengeklaim ini akan mengarah pada pengurangan 2.000 ton emisi karbon selama proyek berlangsung.
Armada turbin angin setinggi 6 kaki dipasang di atas kantor bandara, menghasilkan sekitar tiga persen energi yang dibutuhkan untuk operasinya.
Dampak pariwisata yang berpotensi merusak telah menjadi perhatian terus-menerus bagi Kepulauan Galápagos, menjadikannya lokasi yang tepat untuk bandara 'hijau' pertama di dunia.
Dibangun pada tahun 2012, Bandara Ekologi Galápagos dirancang untuk berjalan sepenuhnya dengan tenaga surya dan angin, dengan 65 persen dari total energi dipasok oleh kincir angin dan 35 persen berasal dari panel fotovoltaik yang dipasang di trotoar.
Sebanyak 80 persen infrastruktur Galápagos dibuat menggunakan bahan daur ulang, termasuk pipa baja yang diambil dari ladang ekstraksi minyak di Amazon Ecaudorian.
Struktur kayu dan logam dari pusat leluhurnya, Bandara Seymour, digunakan kembali, sedangkan furnitur diproduksi dari sumber yang ramah lingkungan.
Selain itu, bandara ini memiliki pabrik desalinasi, yang menangkap air laut dan memurnikannya untuk digunakan di terminal.
Air limbah kemudian dipompa kembali ke sistem pengolahan untuk digunakan kembali oleh penumpang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya