Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MARS Canangkan "The Big Build", Kemitraan Restorasi Terumbu Karang Terbesar di Dunia

Kompas.com - 13/07/2023, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama empat hari, mulai tanggal 10 hingga 14 Juli 2023, MARS menggelar kegiatan restorasi tunggal terumbu karang terbesar di dunia, "The Big Build," dengan mengumpulkan mitra konservasi, mitra peneliti, baik dari unsur pemerintah, akademisi, LSM, dan sektor bisnis lainnya.

Inisiatif kemitraan berskala besar ini menanggapi krisis laut yang mendesak di dunia dan diperkirakan menghapuskan 90 persen terumbu karang pada tahun 2040-an.

Hal ini juga memiliki potensi dampak yang sangat merugikan bagi lebih dari 500 juta orang yang bergantung pada terumbu karang sebagai mata pencarian mereka.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Perlindungan Lautan Masih Hadapi Tantangan Berat

"The Big Build" dirancang untuk menegaskan pentingnya kemitraan lintas sektor guna memberikan restorasi secara besar-besaran dengan menanam 30.000 fragmen terumbu karang, menggunakan 2.000 reef stars dengan luasan sekitar 2.500 meter persegi.

Giat ini dilaksanakan di Kepulauan Spermonde, tepatnya di Salisi’ Besar, perairan Pulau Bontosua, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Indonesia.

MARS yang telah bekerja sama dengan para mitra dalam satu dekade terakhir ingin memberikan pelatihan lanjutan kepada peserta untuk membantu meningkatkan kapasitas global dalam melaksanakan praktik dan program restorasi skala besar yang berguna untuk mempercepat laju perubahan yang mungkin terjadi.

Pemilik MARS Frank Mars mengatakan, mendorong investasi dan membangun koalisi untuk memulihkan terumbu karang adalah hal yang sangat penting.

Untuk itu, dibutuhkan pendekatan terpadu guna menghentikan gelombang ancaman terhadap lautan. Melalui kerja sama "The Big Build", ini MARS yakin dapat mempercepat laju restorasi secara global.

Baca juga: Darat dan Lautan Catatkan Rekor Terhangat, Upaya Perlawanan Pemanasan Global Dipertanyakan

Pendekatan terhadap restorasi terumbu karang sejalan dengan keyakinan perusahaan dalam bekerja dengan komunitas di sekitar lokasi MARS beroperasi, untuk mengembangkan strategi inovatif dan memastikan pertanian dan mata pencaharian lokal yang berkelanjutan.

Sejak 2011, MARS terus mengembangkan dan menyempurnakan metode restorasi ekosistem terumbu karang yang murah dan dapat direplikasi melalui MARS Assisted Reef Restoration System (MARRS).

"Metode ini didasarkan pada pemasangan jaring reef stars yang berkelanjutan, struktur baja berlapis pasir berbentuk heksagonal dengan fragmen terumbu karang yang menempel menutupi bagian puing-puing karang yang tandus, dan celah di antara karang hidup yang tersisa di terumbu," urai Frank.

Secara global, MARS dan para mitra telah memasang sekitar 60.000 reef stars yang mencakup hampir 900.000 fragmen terumbu karang. Salah satu terumbu karang terbesar di dunia yang telah dipulihkan oleh MARS terletak di Kepulauan Spermonde.

Baca juga: Mengenal Tujuan 14 SDGs: Ekosistem Lautan

Hasil utama dari konservasi dan dampak ekonomi lokal sejauh ini meliputi:

  • Dalam waktu 28 bulan, reef stars telah meningkatkan pertumbuhan terumbu karang dari 2 persen menjadi 70 persen.
  • Populasi ikan masih dalam tahap pemulihan dan telah meningkat sebesar 175 persen, menghasilkan lebih dari 25.000 ikan per hektar.
  • Jumlah spesies ikan yang hadir di terumbu karang telah meningkat sebesar 10 persen selama periode waktu yang sama.
  • Spesies terumbu karang baru menetap di bawah dan di atas reef stars, mendorong peningkatan pertumbuhan terumbu karang dan pemulihan komunitas terumbu karang yang berkelanjutan.

The Big Build merupakan bagian penting dari ambisi merek makanan hewan peliharaan MARS, Sheba yang ingin memulihkan lebih dari 185.000 meter persegi terumbu karang, atau seukuran 148 kolam renang olimpiade di berbagai lokasi di seluruh dunia pada tahun 2029.

Upaya ini akan melibatkan semua mitra nasional yang terlatih dengan metode MARRS dan akan memberikan pelatihan kepada banyak mitra dari berbagai sektor untuk berkontribusi dalam upaya restorasi massal.

Baca juga: Pemkot Banjarbaru Kembangkan Metode Pertanian Ramah Lingkungan

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

LSM/Figur
Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

LSM/Figur
Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program 'AKSI' di Banjarnegara Jateng

Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program "AKSI" di Banjarnegara Jateng

BUMN
Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

LSM/Figur
Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Pemerintah
BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

Pemerintah
Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

LSM/Figur
Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Pemerintah
Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau