Sengketa air juga terus meningkatkan ketegangan antarnegara yang berbagi sumber daya air seperti sungai atau akuifer.
Beberapa ahli memprediksi bahwa perang di masa depan mungkin terjadi karena memperebutkan air, bukan minyak.
Kelangkaan air juga memiliki dampak terhadap lingkungan. Di masa depan, kelangkaan air dapat meningkatkan hilangnya keanekaragaman hayati, penggundulan hutan, dan penggurunan akibat kekurangan air.
Ekosistem air tawar menyediakan habitat bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan. Akan tetapi, banyak lahan basah dan sungai yang telah mengering atau tercemar.
Baca juga: Waspadai Hari Tanpa Hujan pada Juli, Pemda dan Masyarakat Diminta Mulai Tampung Air
Penggundulan hutan turut mengurangi akses ke air bersih. Ini menciptakan lingkaran setan di mana kelangkaan air memperburuk efek jangka panjang dari perubahan iklim.
Para ahli sepakat bahwa perlu sesegera mungkin bertindak melindungi daerah aliran sungai dan ekosistem air tawar sebelum kehilangan habitat dan ekosistem yang tak tergantikan.
Mengatasi masalah ini sangat penting untuk mencapai pembangunan yang setara dan berkelanjutan untuk semua.
Dunia harus mengambil tindakan kolektif untuk mengelola dan berbagi sumber daya air tawar yang terbatas sebelum kelangkaan air menjadi bencana dan krisis global.
Baca juga: Kopi Tirto, Dukungan Aqua untuk Konservasi Air
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya