Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Raksasa Bisnis Hiburan Dunia Luncurkan Inisiatif Energi Bersih

Kompas.com, 18 Juli 2023, 13:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Dua pemimpin bisnis hiburan terkemuka di dunia, Netflix dan The Walt Disney Company, menunjukkan komitmennya untuk ikut mendukung penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan.

Keduanya meluncurkan Clean Mobile Power Initiative yang melibatkan partisipasi dan dukungan Rocky Mountain Institute (RMI).

Nama terakhir ini merupakan organisasi nirlaba dan akselerator teknologi iklim global.

Clean Mobile Power Initiative atau Inisiatif Daya Seluler Bersih ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan daya seluler nol-emisi yang hemat biaya dalam skala besar untuk industri hiburan.

Baca juga: Tak Cuma Musik, K-Popers Juga Peduli Energi Bersih

Hal ini juga termasuk pengembangan alternatif untuk generator diesel, yang saat ini menghasilkan sekitar 700.000 ton emisi CO2e per tahun secara global dari sektor hiburan.

Inisiatif ini akan mempertemukan perwakilan dari studio produksi terkemuka dengan pemasok peralatan dan produsen teknologi bersih.

Untuk mengurangi intensitas produksi karbon dan memenuhi target 2030, kolaborator inisiatif bertujuan untuk menemukan, menguji, dan memberikan skala teknologi pembangkit listrik baru yang bersih, andal, dan mangkus.

Sustainability Officer Netflix Emma Stewart menuturkan, setelah puluhan tahun mengandalkan generator diesel, beralih ke alternatif daya seluler yang bersih adalah langkah bisnis yang cerdas untuk produksi film dan televisi.

Energi alternatif ini lebih tenang, lebih sehat, dan lebih murah selama masa pakainya, tetapi sayangnya belum tersedia dalam semua bentuk dan lokasi yang dibutuhkan industri hiburan.

Baca juga: Kali Pertama, Investasi Energi Bersih 2023 Bakal Lampaui Minyak Fosil

"Nah, melalui Inisiatif Daya Seluler Bersih baru ini, Netflix dan kolaborator kami berupaya untuk dengan cepat menskalakan pasokan energi seluler yang bersih dan andal bagi kami dan siapa pun yang membutuhkan daya seluler,” kata Emma.

Hal senada dikemukakan VP Environmental Sustainability The Walt Disney Company Yalmaz Siddigui. Menurutnya, inisiatif ini menghadirkan momen yang tepat bagi industri hiburan untuk bersatu dan mendukung percepatan dan ketersediaan teknologi daya mobile bersih yang inovatif.

“Kami berharap dapat membantu mendorong energi di lokasi yang andal untuk produksi yang meminimalkan dampak kami," imbuh Talmaz.

Dengan waktu kurang dari satu dekade untuk mengurangi polusi global, sekaranglah waktunya untuk berinvestasi dalam tenaga seluler yang bersih.

Baca juga: Dukung Energi Bersih, Pakuwon Pasang PLTS di Empat Mal

Chief Executive Officer RMI Jon Creyts menambahkan, inovasi, investasi, dan kolaborasi katalitik, seperti antara RMI dan pemimpin industri hiburan, semuanya penting untuk mengatasi perubahan iklim dan mengubah industri yang paling sulit.

"Ada berbagai tantangan yang menghambat penerapan teknologi yang lebih bersih saat ini, yaitu kurangnya solusi daya seluler yang bersih dalam skala besar, selain biaya awal yang lebih tinggi, pendidikan dan pelatihan yang terbatas, serta praktik pengadaan yang rumit di seluruh industri," cetus Jon.

Untuk mengembangkan lebih banyak solusi dan membuat dampak di seluruh industri, Clean Mobile Power Initiative mengundang startup inovatif untuk mendaftar untuk berpartisipasi dalam program akselerator daya seluler bersih dari Third Derivative.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
LSM/Figur
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Pemerintah
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
Pemerintah
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
LSM/Figur
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
LSM/Figur
Katak Langka Dilaporkan Menghilang di India, Diduga Korban Fotografi Tak Bertanggungjawab
Katak Langka Dilaporkan Menghilang di India, Diduga Korban Fotografi Tak Bertanggungjawab
LSM/Figur
Belajar dari Banjir Sumatera, Daerah Harus Siap Hadapi Siklon Tropis Saat Nataru 2026
Belajar dari Banjir Sumatera, Daerah Harus Siap Hadapi Siklon Tropis Saat Nataru 2026
LSM/Figur
KUR UMKM Korban Banjir Sumatera Akan Diputihkan, tapi Ada Syaratnya
KUR UMKM Korban Banjir Sumatera Akan Diputihkan, tapi Ada Syaratnya
Pemerintah
Kementerian UMKM Sebut Produk China Lebih Disukai Dibanding Produk Indonesia, Ini Sebabnya
Kementerian UMKM Sebut Produk China Lebih Disukai Dibanding Produk Indonesia, Ini Sebabnya
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau