KOMPAS.com – Urgensi aksi iklim untuk mengurangi pemanasan global semakin sempit dan mendesak.
Satu per satu korporasi mulai menyatakan komitmen iklimnya dalam hal dekarbonisasi sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus upaya dalam memenuhi desakan publik dan investor yang semakin beralih pada penerapan prinsip sustainability.
Hasil penelitian Schneider Electric terhadap para eksekutif C-level dan tenaga profesional di bidang energi dan sustainability pada 2021 menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan terkemuka dapat mengidentifikasi risiko iklim dan membuat rencana dengan cepat untuk memitigasi risiko terhadap bisnis mereka.
Baca juga: Schneider Indonesia Manfaatkan Teknologi AI untuk Pembangunan SDM
Namun, ternyata baru 21 persen dari responden tersebut yang menganggap bahwa perusahaannya telah lebih maju dalam penerapan sustainability dengan mengadaptasi model bisnisnya agar semakin responsif terhadap lingkungan dan sosial.
Selain itu, hanya 7 persen perusahaan yang sudah mentransformasi model bisnisnya.
Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi mengatakan, perusahaan perlu melakukan lebih dari sekadar membuat perubahan pada produk atau proses yang terkotak-kotakan.
“Transformasi yang sesungguhnya adalah bagaimana perusahaan mengubah model bisnisnya agar dapat mencapai dekarbonisasi dan memastikan bisnisnya memiliki resistensi tinggi terhadap kondisi apapun,” kata Roberto dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Kurangi Emisi Global, Schneider Indonesia Donasi Bibit Tanaman Buah
Untuk mewujudkannya, lanjut Roberto, dibutuhkan keterlibatan seluruh internal perusahaan dan kolaborasi lintas-fungsi.
“Eksekutif C-level harus memastikan target dekarbonisasi dapat diwujudkan dengan realistis dengan roadmap yang terukur, serta mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan internal dan rantai suplainya,” imbuh Roberto.
Kesalahan atau tantangan yang sering kali ditemui, tetapi sesungguhnya menentukan dalam upaya mencapai target dekarbonisasi perusahaan adalah ketepatan dalam menetapkan formula 2W1H, yaitu what, when, dan how.
Untuk membantu perusahaan dalam menetapkan dan menjalankan aksi iklimnya, Schneider Electric membuat Panduan Dasar Dekarbonisasi: Basic-Better-Best yang dapat diakses tanpa biaya.
“Panduan dasar dekarbonisasi tersebut merupakan bagian dari inisiatif Green Heroes for Life (GHfL) yang digalakkan Schneider Electric. Inisiatif ini merupakan upaya nyata kami menjalankan komitmen sebagai impact company,” jelas Roberto.
Komitmen tersebut nantinya dapat membangun supporting ecosystem yang bisa memfasilitasi terwujudnya percepatan aksi iklim melalui aksi kolektif antara sektor swasta dan publik.
Baca juga: Schneider Electric Gelar Innovation Day, Dukung Inovasi Otomasi
“Dengan pengalaman global lebih dari 15 tahun dalam menjalankan praktik sustainability, kami ingin membagikan pengetahuan dan menciptakan kolaborasi yang memudahkan dimulainya perjalanan sustainability dengan aksi iklim yang terencana dan terukur,” ucap Roberto.
Panduan dasar dekarbonisasi dari Schneider Electric membagi tujuan-tujuan dekarbonisasi ke dalam tiga tingkat indikatif, yaitu dasar (basic), lebih baik (better), dan terbaik (best).
Panduan tersebut memberikan rekomendasi mengenai langkah-langkah yang dibutuhkan dari masing-masing tingkatan, mencakup lingkup komitmen, strategi komunikasi, komponen pelaporan, dan langkah-langkah aksi yang dibutuhkan, mulai dari langkah efisiensi, pengadaan energi terbarukan, offsetting, pembiayaan, hingga identifikasi risiko iklim dalam kegiatan operasional.
Baca juga: Para Pahlawan Hijau Indonesia versi Schneider Electric
“Panduan dasar dekarbonisasi dari Schneider Electric ini menyediakan apa yang dibutuhkan perusahaan untuk menyelaraskan ambisi dan aksi iklimnya. Tidak hanya itu, perusahan juga dapat berkonsultasi dengan tim Sustainability Business Service kami untuk merencanakan roadmap yang lebih spesifik,” ujar Roberto.
Sebagai informasi, kepemimpinan Schneider Electric dalam praktik sustainability telah banyak memperoleh pengakuan global. Awal tahun 2023, Schneider Electric mendapatkan penghargaan Corporate Knights Global 100 of Most Sustainable Corporations in the World untuk ke-12 kalinya secara berturut-turut.
Sebelumnya, Schneider Electric juga mendapatkan peringkat tertinggi dalam bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan atau environmental social and governance (ESG) dari Standard & Poor's, CDP, dan Moody's ESG Solutions atas dampak keberlanjutan dan praktik-praktik terbaiknya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya