Tahun ini tampaknya akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat secara global.
Layanan iklim bentukan Uni Eropa, Copernicus Climate Change Service (C3S), melaporkan bahwa awal Juli sangatlah panas.
"15 hari pertama bulan Juli merupakan rekor 15 hari terhangat," kata Direktur C3S Carlo Buontempo, sebagaimana dilansir AFP.
Sebelumnya, NASA juga melaporkan bahwa Juni 2023 adalah bulan Juni terpanas sejak pencatatan dilakukan pada 1880-an.
Baca juga: Eropa Jadi Benua yang Menghangat Paling Cepat karena Pemanasan Global
Dampak kenaikan suhu Bumi ini dirasakan oleh seluruh dunia. Suhu yang lebih tinggi dari biasanya tercatat di Kanada, AS, Meksiko, beberapa Asia, dan Australia timur.
Selain suhu yang lebih tinggi, perubahan iklim menyebabkan pola cuaca yang lebih parah, sebagaimana dilansir VOA.
Beberapa wilayah juga mengalami cuaca yang jauh lebih kering dari biasanya pada Juni, seperti Eropa Tengah, Eropa Timur, Skandinavia, Rusia, Tanduk Afrika, Amerika Selatan, dan sebagian Australia.
Wilayah-wilayah tersebut mendapatkan curah hujan yang lebih rendah dari rata-rata sebelumnya.
Baca juga: Bagaimana Limbah Makanan Memperparah Perubahan Iklim dan Pemanasan Global?
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya