KOMPAS.com – Untuk mendukung peningkatan kebutuhan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik yang digunakan dalam kendaraan bertenaga listrik (BEV) di Indonesia, Mitra Murni Perkasa (MMP)—anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI)—membangun smelter nikel matte yang memiliki jejak karbon rendah di Kalimantan Timur.
Dalam pembangunan tersebut, MMP menunjuk China ENFI Engineering Corporation (China ENFI) sebagai kontraktor. Penandatangan dilakukan pada Rbau (12/7/2023).
Sebagai informasi, kerja sama dengan China ENFI telah dimulai sejak 15 bulan lalu dan sudah melalui proses studi kelayakan.
Perencanaan yang cermat, tepat dan bijak dilakukan untuk memastikan proyek pembangunan smelter nikel MMP dilaksanakan secara tepat.
Pembangunan proyek ditargetkan selesai pada kuartal keempat 2024 dan mulai beroperasi pada kuartal kedua 2025.
Perlu diketahui, smelter nikel matte MMP direncanakan memiliki kapasitas produksi 27,000 ton per tahun dengan kandungan nikel lebih dari 70 persen
“Penandatanganan ini adalah momen yang bersejarah bagi MMP dan China ENFI. Kami mendukung program pemerintah untuk membangun smelter nikel matte yang memiliki jejak karbon rendah dan sepenuhnya merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),” ujar Presiden Direktur MMP, Adhi Dharma Mustopo, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (24/7/2023).
Adhi menjelaskan bahwa pembangunan smelter nikel matte tersebut merupakan awal kerja sama MMSGI dengan China ENFI. Setelahnya, akan terbuka pengembangan usaha MMSGI berikutnya yang selaras dengan keahlian teknis China ENFI.
Chairman of the Board China ENFI Liu Cheng memaparkan bahwa kerja sama tersebut dimaknai pentingoleh pihaknya.
“China ENFI percaya bahwa smelter nikel matte MMP akan menjadi proyek percontohan yang sukses di Indonesia dan memberikan manfaat yang luas kepada semua pihak. Terlebih lagi, proyek MMP ini dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan yang baru”, tutur Liu Cheng.
Lebih lanjut, Adhi menjelaskan bahw akolaborasi MMP dan China ENFI bertujuan untuk memastikan pembangunan smelter nikel matte yang kuat dan kompetitif.
“Dengan meningkatnya popularitas kendaraan listrik dan permintaan akan nikel matte sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, proyek MMP diharapkan memberikan dampak positif secara nasional dan mendukung program industri baterai di Indonesia,” tambah Adhi.
Tak hanya itu, smelter nikel matte MMP, kata Adhi, merupakan salah satu bukti atas komitmen MMSGI terhadap ESG.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya