JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mengucurkan dana Rp 420 juta untuk mendukung pembiayaan homestay di Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Salenrang merupakan salah satu dari 75 desa wisata terbaik di Indonesia dengan daya tarik obyek wisata alam yakni UNESCO Global Geopark Karst Rammang-rammang.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menuturkan, potensi wisata alam yang berlimpah ini dapat berkontribusi positif pada kebangkitan pariwisata Nasional.
Baca juga: Biayai Homestay Warga, SMF Ikut Andil Pengembangan Pariwisata di Kota Serambi Madinah
“Kami melihat Provinsi Sulawesi Selatan memiliki banyak potensi pariwisata prioritas yang sangat menakjubkan baik yang berbasis keindahan alam, pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kreatif yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat lokal,” ucap Ananta.
Ananta mengungkapkan, pembiayaan homestay ini menggunakan dana program kemitraan SMF yang berasal dari pajak rakyat yang dibayarkan kepada negara, dan kemudian digulirkan kembali melalui APBN.
"Ini menandakan Negara hadir untuk kepentingan masyarakat agar terjadi perubahan baik secara sosial maupun ekonomi," tegas Ananta.
Jika program dukungan pembiayaan homestay di Rammang-rammang ini berhasil, imbuh Ananta, SMF akan kembali untuk memberikan dukungan building capacity lagi.
Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto menambahkan, program pembiayaan merupakan salah satu inisiatif strategis SMF yang telah bergulir sejak tahun 2018.
Baca juga: Jelang World Superbike, 915 Homestay Siap Terima Wisatawan
"Pembiayaan homestay adalah keikutsertaan SMF terkait salah satu pilar industri pariwisata yakni amenitas. Sementara pilar lainnya adalah aksesibilitas, dan atraksi," cetus Bonai.
Menurutnya, selama empat tahun program ini bergulir tantangannya ada di aksesibilitas dan atraksi yang membutuhkan koordinasi serta kolaborasi dengan stakeholders seperti Pemerintah Daerah setempat, terutama Dinas Pariwisata.
Oleh karena itu, SMF selalu melakukan pendampingan dan peningkatan building capacity serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan.
Namun, meksi masih ada tantangan, Bonai mengeklaim tingkat pengembalian dari pembiayaan homestay ini berjalan baik.
Kalau pun terdapat keterlambatan pembayaran atau pun non performing loan (NPL), jumlahnya tidak signifikan.
Bidik kenaikan omset 50 persen
Salah satu masyarakat penerima manfaat adalah Naharuddin dengan bantuan pembiayaan Rp 30 juta.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya