“Hal ini akan menyebabkan perusahaan dan rumah tangga mempertimbangkan dampak lingkungan ketika mengambil keputusan konsumsi dan investasi,” papar ekonom IMF.
“Hasilnya adalah pengurangan emisi karbon dioksida global secara signifikan, udara yang lebih bersih, berkurangnya penyakit paru-paru dan jantung, serta lebih banyak ruang fiskal bagi pemerintah,” imbuh mereka.
Para ekonom IMF tersebut memperkirakan, penghapusan subsidi bahan bakar fosil baik secara eksplisit maupun implisit akan mencegah 1,6 juta kematian dini setiap tahunnya.
Baca juga: Aktivis Lingkungan Desak G7 Setop Pendanaan Energi Fosil
Selain itu, penghapusan subsidi juga dapat meningkatkan pendapatan pemerintah sebesar 4,4 triliun dollar AS serta memangkas emisi sesuai target untuk mencegah pemanasah global.
“Hal ini (penghapusan subsidi) juga akan mendistribusikan kembali pendapatan karena subsidi bahan bakar lebih menguntungkan rumah tangga kaya dibandingkan rumah tangga miskin,” kata para ekonom IMF.
Akan tetapi, para ekonom IMF mengakui bahwa menghapus subsidi bahan bakar bisa menjadi hal yang rumit.
Pemerintah harus merancang, mengkomunikasikan, dan melaksanakan reformasi dengan jelas dan hati-hati sebagai bagian dari paket kebijakan komprehensif yang menekankan manfaatnya.
“Sebagian dari peningkatan pendapatan harus digunakan untuk memberikan kompensasi kepada rumah tangga rentan atas kenaikan harga energi. Sisanya dapat digunakan untuk memotong pajak atas pekerjaan dan investasi serta mendanai barang-barang publik seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan energi bersih,” ujar mereka.
“Dengan menurunnya harga energi global dan meningkatnya emisi, inilah saat yang tepat untuk menghapuskan subsidi bahan bakar fosil secara eksplisit dan implisit, demi Bumi yang lebih sehat dan berkelanjutan,” lanjut mereka.
Baca juga: Lemak Babi Bisa Diolah Jadi Bahan Bakar Pesawat dan Solar, Begini Caranya
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya