Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Bukan Sekadar Angka, Perlu Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com, 3 September 2023, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Tujuan dari investasi tidak hanya semata soal angka, namun diharapkan dapat berperan lebih untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam ASEAN Investment Forum 2023 bertajuk "Investments for Sustainable Development" di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

“Meski aliran investasi ke ASEAN sangat masif, tujuan kita bukan hanya semata meningkatkan angka investasi, angka jumlah, nilai nominal sekian ratus miliar dollar AS. Menurut saya bukan itu,” ucap Bahlil.

Baca juga: Pertamina NRE Kaji Investasi Energi Bersih di Afrika Selatan

“Akan tetapi bagaimana investasi tersebut dapat lebih berperan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, SDGs (Sustainable Development Goals),” sambungnya, sebagaimana dilansir Antara.

Dia menilai, di negara manapun, investasi dapat dinyatakan berkualitas jika rakyatnya turut merasakan efek positif dari investasi tersebut.

Bahlil menuturkan, saat ini dunia tidak dalam kondisi baik-baik saja. Contohnya seperti konflik Rusia-Ukraina yang masih terjadi, melambatnya perekonomian global, dan perubahan iklim.

“Namun, di tengah semua kesulitan itu, ASEAN menjadi alasan agar kita tidak kehilangan harapan, seperti yang sudah disampaikan oleh IMF (Dana Moneter Internasional) bahwa ASEAN merupakan titik terang di tengah cakrawala yang gelap,” tutur Bahlil.

Baca juga: Incar Pertumbuhan Tiga Kali Lipat, KPMG Investasi Rp 150 Miliar

Dia mencatat, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara ASEAN pada 2022 mencapai 5,6 persen. Pertumbuhan tersebut belum termasuk Timor Leste.

Sedangkan dalam 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan negara ASEAN mencapai 3,98 persen di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,6 persen.

“Tahun 2022, total PDB (produk domestik bruto) ASEAN mencapai 3,9 triliun dollar AS, naik lebih dari lima kali lipat dalam 20 tahun terakhir,” ungkap Bahlil.

Menurut dia, salah satu kunci dari pertumbuhan ekonomi ASEAN yang begitu pesat adalah investasi.

Baca juga: Investasi ASEAN Tumbuh, tapi Belum Merata

“Dan investasi menurut saya adalah salah satu kunci untuk mendorong ke arah yang sejahtera,” paparnya Bahlil.

Di satu sisi, investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) secara global mengalami penurunan pada 2022 sebesar 12 persen.

Meski demikian, FDI di ASEAN justru meningkat sebesar 5 persen sehingga mencapai sebesar 224,2 miliar dollar AS.

“Hal ini terjadi dan tertinggi sepanjang sejarah ASEAN. Dengan angka tersebut, ASEAN menjadi penerima FDI terbesar kedua di dunia,” kata Bahlil.

Baca juga: ASEAN Jadi Tujuan Utama Investasi Kendaraan Listrik Global

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
Riset CELIOS: Lapangan Kerja dari Program MBG Terbatas dan Tak Merata
LSM/Figur
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Presiden Prabowo Beri 20.000 Hektar Lahan di Aceh untuk Gajah
Pemerintah
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
IWGFF: Bank Tak Ikut Tren Investasi Hijau, Risiko Reputasi akan Tinggi
LSM/Figur
MBG Bikin Anak Lebih Aktif, Fokus, dan Rajin Belajar di Sekolah?, Riset Ini Ungkap Persepsi Orang Tua
MBG Bikin Anak Lebih Aktif, Fokus, dan Rajin Belajar di Sekolah?, Riset Ini Ungkap Persepsi Orang Tua
LSM/Figur
Mikroplastik Bisa Sebarkan Patogen Berbahaya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
Mikroplastik Bisa Sebarkan Patogen Berbahaya, Ini Dampaknya untuk Kesehatan
LSM/Figur
Greenpeace Soroti Krisis Iklim di Tengah Minimnya Ruang Aman Warga Jakarta
Greenpeace Soroti Krisis Iklim di Tengah Minimnya Ruang Aman Warga Jakarta
LSM/Figur
Interpol Sita 30.000 Satwa dan Tanaman Ilegal di 134 Negara, Perdagangan Daging Meningkat
Interpol Sita 30.000 Satwa dan Tanaman Ilegal di 134 Negara, Perdagangan Daging Meningkat
Pemerintah
PHE Konsisten Lestarikan Elang Jawa di Kamojang Jawa Barat
PHE Konsisten Lestarikan Elang Jawa di Kamojang Jawa Barat
Pemerintah
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
Indeks Investasi Hijau Ungkap Bank Nasional di Posisi Teratas Jalankan ESG
LSM/Figur
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Korea Selatan Larang Label Plastik di Botol Air Minum per Januari 2026
Pemerintah
Aturan Baru Uni Eropa, Wajibkan 25 Persen Plastik Daur Ulang di Mobil Baru
Aturan Baru Uni Eropa, Wajibkan 25 Persen Plastik Daur Ulang di Mobil Baru
Pemerintah
BRIN Soroti Banjir Sumatera, Indonesia Dinilai Tak Belajar dari Sejarah
BRIN Soroti Banjir Sumatera, Indonesia Dinilai Tak Belajar dari Sejarah
Pemerintah
KLH Periksa 8 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera Utara
KLH Periksa 8 Perusahaan Diduga Picu Banjir di Sumatera Utara
Pemerintah
Banjir Sumatera, BMKG Dinilai Belum Serius Beri Peringatan Dini dan Dampaknya
Banjir Sumatera, BMKG Dinilai Belum Serius Beri Peringatan Dini dan Dampaknya
LSM/Figur
Mengenal Kemitraan Satu Atap Anak Usaha TAPG di Kalimantan Tengah, Apa Itu?
Mengenal Kemitraan Satu Atap Anak Usaha TAPG di Kalimantan Tengah, Apa Itu?
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau